Friday, May 18, 2007

Indahnya Hari Jumat

HARI Jumat adalah salah satu hari besar dan istimewa dalam kehidupan seorang muslim. Ia adalah sayyidul ayyam, penghulunya hari. Mengapa istimewa? Allah SWT penciptaan alam semesta ini dimulai pada Hari Jumat. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. "Rasulullah bersabda: sebaik-baik hari yang terbit matahari ialah Jumat, pada hari itulah, Adam diciptakan dan pada hari itu juga dia dikeluarkan dari Surga.
Pada Jumat juga kiamat akan berlaku. Pada Hari itu tidaklah seorang yang beriman meminta sesuatu dari Allah melainkan akan dikabulkan permintaannya" (Hadist Riwayat Muslim). Disebutkan pula, Adam pun diwafatkan pada hari Jumat. Kelak pada hari itu sangkakala ditiupkan dan dimatikan umat manusia.
Dalam hadits lain, Rasullullah bersabda "Hari yang dijanjikan ialah hari kiamat, hari yang disaksikan ialah hari Arafah dan hari yang menyaksikan ialah hari Jumat. Matahari tidak terbit dan tidak terbenam pada mana-mana hari yang lebih mulia dan afdal daripada hari Jumat"

"Pada hari itu terdapat suatu masa di mana seorang hamba mukmin apabila meminta (berdoa) kepada Allah sesuatu kebaikan melainkan Allah memakbulkan doanya atau ia meminta Allah melindunginya daripada sesuatu kejahataan melainkan Allah melindunginya daripada kejahatan". (Hadist riwayat Tarmizi).
Keistimewaan lain, hanya Jumat-lah satu-satunya hari yang diabadikan dalam Al Quran, berupa surat Al Jumuah. Ayat yang paling saya suka pada surat Al Jumuah ini adalah ayat-ayat terakhir yaitu 9, 10, dan 11, dan sering dibaca saat salat. Ayat ini tentang seruan Allah kepada orang yang beriman untuk menegakkan salat Jumat dan meninggalkan niaga, meninggalkan segala urusan duniawi. Ingatlah Allah, karena itu lebih baik dari yang kamu ketahui. Arti lebih tepat adalah seperti ini: "Wahai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan sembahyang pada hari Jumat, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkan jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui." (Al Jumu'ah 62: 9)
Di kampung saya, Kampung Babakansari, Desa Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, ustad yang paling suka membacakan Surat Al Jumuah tiga ayat terakhir saat Salat Jumat adalah Ustad Nanang.
Makanya, karena ini adalah hari istimewa, saya berupaya pula untuk tampil istimewa. Saya upayakan pakai baju yang terbaik, yang saya bawa ke Batam. Karena itu memang sunnah. Jangan lupa pula mandi dengan niat untuk Jumat. Nawaitu gusla min yaumul jumat..." begitu yang diajarkan ayah saya, saat kecil dulu. Dan alangkah baiknya, kalo ke mesjid pun berjalan kaki. Karena setiap langkah adalah penggugur dosa.
Tapi berhubung antara mes dan kantor berjauhan, ya tentu saya tidak berjalan kaki, tapi naik motor. Dan ke mesjid pun nebeng naik mobil teman. Sudah dua kali Jumat ini, saya salat di sebuah mesjid kecil di daerah Baloi, depan BSC Mall. Namanya Mesjid Al Hikmah. Bentuknya unik. Bukan arsitekturnya yang unik, tapi lokasinya. Dia berada lahan ujung. Jadi mesjid ini miring, tidak sejajar dengan jalan. Dan suasananya adem.
Sebelum-sebelumnya, saya pernah pula salat di Mesjid di daerah Bukit Senyum. Mesjidnya cukup besar. Masih dalam tahap pembangunan, tapi sebagian besar sudah rampung. Enak juga salat di sini.
Saat salat Jumat di Mesjid Al Hikmah, hari ini, khatib menyampaikan tentang suatu hari dimana bumi digoncangkan, ibu-ibu menyusui meninggalkan anak yang disusuinya, orang tua lupa anak, anak lupa orang tua, lupa kerabat, karena sibuk dengan urusannya masing-masing. Yaitu pertanggungjawaban amal-amal mereka. Itulah Hari Kiamat, seperti halnya yang dijanjikan Allah SWT. "Pada hari itu, manusia bagaikan anai-anai yang diterbangkan. Dan gunung-gunung seperti kapas yang dihambur-hamburkan..."
Siapa yang tak gentar hatinya jika disampaikan soal keadaan Kiamat yang mahadahsyat itu. Makanya saat waktu mustajab, yaitu ketika khatib duduk sejenak setelah ceramah, saya selalu membaca salawat, lalu berdoa. "Ya Allah, mudahkanlah saat dibangkitkan, saat menjalani Mahsyar, saat menjejak Mizan, saat meniti Shiratal Mustaqim. Ampuni segala dosa kami dan jauhkan kami dari siksa api neraka. Golongkan kami ke dalam hambaMu yang beriman Ya Rabb..:". Amiin.
Masih banyak keistimewaan hari Jumat ini. Yang pasti, mumpung Allah SWT masih memberi kita napas, kita manfaatkan semaksimal mungkin waktu yang ada. Terus terang saja, bagi saya, hanya hari Jumat-lah kesempatan untuk pergi ke mesjid. Karena salat yang lain, selalu dikerjakan di musala di kantor atau di rumah. Dan saya yakin, para pekerja seperti saya, pegawai swasta, ataupun negeri, lebih banyak yang begitu.
Kita, kaum muslim, memang terlalu lama meninggalkan mesjid. Padahal, mesjid-lah tempat kekuatan kaum muslimin berkumpul. Semua potensi ada di mesjid, kalau itu dimakmurkan oleh umat. Sayangnya, fungsi mesjid kebanyakan baru sebatas untuk ibadah wajib, tidak untuk menggerakkan potensi umat. Sayang memang... (*)

1 comment:

Unknown said...

mbak numpang copy tulisannya yach