Friday, May 04, 2007

Kasihan deh, Adik Panas...

SEBELUM salat Jumat di mesjid dekat kantor (Komplek MCP Batu Ampar Batam), saya telepon dulu ke rumah. Yang mengangkat Mbah Uti. Katanya baru pulang menjemput Kaka dari Playgrup At Taqwa. Langsung saja Kaka nyambar telepon. "Ayah aku baru pulang sekolah," gitu cerocos Kaka dengan suaranya yang manja.
Seperti biasa, saya tanya "Kaka tadi belajar apa saja di sekolah?". "Tadi Kaka olahraga, lari-lari di lapangan. Terus ada melukis juga. Cape deh," jawab Kaka. Saya langsung tertawa mendengar jawaban Kaka. Nadanya itu lho yang bikin gemes. Gaya bicara sudah kayak anak gede saja. "Udah yah, ni ini sama Mbah," suara Kaka terdengar lagi di telepon. Seperti biasa juga, Kaka tidak pernah mau lama-lama ditelepon, sebentar ngomong langsung diberikan, kalau tidak ke Bu Eri, ya sama Mbah-nya.
"Eh, Kaka, ntar dulu, Ayah mau ngomong lagi. Nanti gak dibawakan oleh-oleh lho," kata saya setengah teriak.
Tapi yang menjawab ternyata Mbah Uti. "Tuh anaknya gak mau ngomong lagi. Langsung kabur, maen," kata Mbah dengan suara stereonya. He he sori Mbah..

Saya nanya Adik lagi ngapain. "Adik baru tidur, tadi dibawa sama Bude (Bude Ani, Red) ke Bu Bidan Endah. Disuntik imunisasi, DPT gitu. Soalnya Bu Eri berangkat agak pagi, jadi dibawanya sama Bude," gitu tutur Mbah. "Oh, imunisasi, tapi gak panas kan," tanya saya. "Nggak langsung bobo kok," kata Mbah.
Itu percakapan Jumat siang. Jumat malam, sekitar jam 21.00, saya telepon Bu Eri. Rupanya sudah ada di rumah. "Ni lagi ngenenin si Adik. Kasihan nih, Adik panas, habis diimunisasi," kata Bu Eri. "Panas, tadi siang mah enggak," kata saya setengah bertanya.
"Iya, baru malam bereaksinya," jawab Bu Eri.
"Eh, kalo foto teh sudah dikirim belum. Kok di email belum muncul?" tanya saya. "Belum, tadi sibuk banget, banyak berita, jadi belum sempat dikirim. Besok saja," kata Bu Eri. "Ya udah, ditunggu. Udah yah," kata saya mengakhiri telepon hari ini.
Cepat turun panasnya ya Dik...Biar bisa jerit-jerit lagi, manggil-manggil "Ayah, ayah...". Adik ini sekarang sudah bisa memanggil Ayah, kalo manggil Ibu mah belum bisa. Susah kali, kata yang ada vokal i dan u mah. Kalau vokal a, katanya memang lebih gampang.
Doa Ayah dari jauh buat semuanya.

No comments: