Bingkai kecil ini bercerita tentang apa pun: Keseharian, tentang cerita sejarah, petualangan, rekreasi, ataupun pemikiran dan opini. Semoga Bermanfaaat!
Friday, May 25, 2007
Penghargaan Batamindo
Menyerahkan piagam penghargaan Jelajah Pulau III kepada Mbak Dewi dari Batamindo. Foto bareng Bang Eddy Mesakh di depan Batamindo (bawah)
BATAMINDO, ini sebuah kawasan industri besar di daerah Muka Kuning. Saya pernah keliling-keliling di kawasan ini saat pulang melancong dari Pulau Galang (Baca posting Touring Barelang).
KAMIS (24/5) siang, saya diajak Bang Eddy Messakh untuk menyerahkan piagam penghargaan kepada para sponsorship acara Jelajah Pulau III. Salah satunya, Batamindo. Tentu ajakan yang tidak boleh disia-siakan. Sejenak keluar kantor itu bikin kepala fresh, tidak pusing. Selain saya dan Bang Eddy, Ganjar dan Agus Th juga ikut. Agus yang jadi menyopiri mobil kantor.
Waktu pertama ke Batamindo, saya memang hanya jalan-jalan di kawasan itu, tidak masuk ke perkantoran Batamindo. Nah kemarin saya berkesempatan masuk kesana. Memang asyik tempatnya. Bersih dan hijau adalah pemandangan yang langsung menyita perhatian mata. Berbeda dengan tempat lain di Batam, apalagi di Batuampar, yang gersang, Batamindo memang hijau. Pohon-pohon rimbun berjejer rapi di kiri kanan jalan. Dan ada lapangan luas yang rumputnya hijau. Kalau saja bisa bermain bola di sini, tentu menyenangkan, karena lapangnya benar-benar rata.
Ada empat petugas keamanan yang menjaga di pintu masuk. Mobil tidak boleh parkir di depan gedung Batamindo. Jadi kami pilih parkir di depan supermarket. Jalan sedikit tak apa. Soalnya ada trotoar buat pejalan kaki. Ini enaknya. Beda banget dengan di Batam Center yang susah menemukan trotoar.
Nah yang bikin kaget, di pintu masuk Gedung ada anggota TNI baret hijau (pasti dari kesatuan Kostrad) yang jaga. Setiap orang yang masuk ke gedung, harus melewati metal detector. Halah, ini kayak mau masuk istana presiden saja. HP pun harus dikeluarkan, supaya detektor tidak bunyi.
Masuk ke gedung terasa adem. Setelah bertemu dengan sekuriti wanita di front office, kita dipersilakan naik ke lantai dua. Di lantai dua ini, kita kembali ke front office, ngomong maksud kedatangan. Perempuan di front office pun mempersilakan kita duduk menunggu.
Ruang tunggunya adem. Di depannya dihiasi dengan berbagai plakat dari sejumlah lembaga atau instansi. Orang berseliweran pakai kemeja berdasi. Terlihat pula tamu yang sibuk bercakap-cakap via telepon. Terdengar percakapan dua orang memakai bahasa Mandarin. Wong fei hung cing cangkeling manuk cingkleng cindeten haa..
Akhirnya keluar juga staf dari Direktur Batamindo. Tanpa banyak cakap, kami langsung saja menyerahkan plakat piagam kepada Mbak Dewi, staf itu. Dan saya yang kebetulan kebagian menyerahkannya.
Kami langsung turun kembali untuk pulang. Pintu keluar tidak melalui metal detektor. Tapi melewati pintu baja, mirip pintu darurat. Saya sampai bilang,"Walah kita masuk keren lewat metal detektor, lha keluarnya lewat pintu tak beradab begini". Ya, pintu itu berat banget membukanya juga, maklum dari baja. Dan lokasinya tidak begitu jelas. Tidak ada petunjuk pintu keluar, kecuali secuil kertas di pintu itu.
Sebagai kenang-kenangan, kapan lagi ke Batamindo maksudnya, saya pun foto-foto sejenak bersama Bang Eddy. Lumayanlah, pernah menginjak kawasan elite di Batam.
Sebelum ke Batamindo, kami menyerahkan piagam ke Sekilak Adventures. Ini biro yang waktu Jelajah Pulau meminjamkan pelampung.
Dari Batamindo, kami meluncur ke kantor FIF di Batam Center. Sama juga, kami menyerahkan plakat piagam. Ehm, di sini yang menerima plakat adalah Mbak Lita. Ganjar yang tersepona melihat Mbak Lita. Apalagi dia cuma kebagian memotret, bukannya yang menyerahkan piagam. Saya sendiri motret penyerahan piagam itu, tapi yang dipotret cuma Mbak Litanya ini. Ha ha ha, teman-teman ngakak waktu tahu itu. "Sialan, manfaatkan kesempatan. Anjrit, harusnya aku yang menyerahkan piagam," kata Ganjar di dalam mobil menuju ke kantor. Sepanjang jalan itu kami tertawa habis menceritakan kejadian itu. Apalagi Agus tidak ikut masuk, dia cuma jaga mobil. Jadinya tidak tahu bagaimana rupa dan kejadian di atas. Cuma bisa melihat foto.. Ha ha ha (*)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comment:
bang machmud,, foto Mbak Lita yg di FIF saat itu nya mana???
Post a Comment