KABAR itu datang begitu cepat. Jumat sore, Opung Richard, Redpel Tribun Batam, datang. Dia baru rampung mengikuti workshop manajemen di Jakarta. Waktu saya tanya,"Apa nih oleh-olehnya?" Dia cuma jawab,"Batuk", sambil tertawa dan masuk ke ruangan Redpel.
Tapi tak lama, ia mendekati meja saya. Sambil bergurau, Opung pun bertanya,"Sudah tahu belum kabar dari Bandung?". "Apa tuh? Saya diperpanjang di Batam atau yang lain?", tanya saya balik. "Justru dipercepat, Bandung pontang-panting enggak ada Mac. Makanya dipanggil pulang. Nanti deh di rapat sore dibicarakan," jawab Opung.
Hah? Dipercepat?. Asyik. Tapi enggak juga deh... Asyiknya, saya bisa cepat bertemu dengan istri dan keluarga. Betapa senangnya Bu Eri tahu kepulangan saya dari Batam dipercepat. Wei, bisa bercanda dengan Kaka dan Adik..
Enggak asyiknya? Ya saya belum menjelajah seluruh Batam. Saya belum ke Pulau Penyengat, tempat Raja Ali Haji, Si Penyair Gurindam 12 itu. Belum ke Tanjungpinang dan Karimun. Masih banyak tempat yang belum saya kunjungi. Ke Singapura? apalagi itu..cuma bisa mimpi saja, bisa menyeberang ke negeri Singa itu
Saat rapat sore, Opung Richard menegaskan, Pak Herman Darmo, bos Tribun Jabar, meminta saya pulang Senin 21 Mei besok. Weleh, ternyata lebih cepat dari perkiraan.Saya pikir paling akhir Mei. Halah, terus berantakan ini rencana saya untuk melancong.. Mana duit DLK (Dinas Luar Kota) belum cair lagi. Alamak, gimana mau beli oleh-oleh. He he..
Sempat chatting via YM dengan Erwin, Redaktur Ekonomi Tribun Jabar. Semula dia ngasih kabar, Sabtu 26 Mei mau ada Family Gathering Tribun, tempatnya di Kebon Binatang Jalan Tamansari Bandung. Weleh, mau gathering apa mau nyamain muka?
"Ikut gak? Kamu udah pulang belum tanggal segitu?" tanya dia. "Wah, belum tahu. Kalau sesuai jadwal baru pulang tanggal 9 Juni," jawab saya.
Lalu dia nyambar lagi,"Lho kata Kang Yusran, kamu dipercepat, supaya bisa ikut acara ini. Katanya anak Banjarmasin yang akan gantikan kamu di Batam". Wah, berarti bener nih info saya dipercepat di Batam. Maksudnya, penugasannya.
Tapi saya belum percaya benar. Saya kontak Bu Iya (Tia Yustiasari, dia ni PSDM Tribun) via YM. Kebetulan YM-nya menyala. "Bener nih saya dipercepat di Batam?".
"Belum tahu, emang kata siapa," jawab Bu Iya. Nah jawaban begini yang bikin bingung. Satu pihak sudah fiks, satu lagi yang ngurusin karyawan enggak tahu.
Akhirnya setelah chit chat beberapa lama, saya dan Bu Iya sepakat pada kesimpulan: Tunggu dulu sampai ada surat secara resmi. Kalau sudah ada, baru yakin, tugas di Batam memang dipercepat... He he, Bandung, I'm Coming. But itu juga kalo jadi, bener-bener harus pulang. (*)
No comments:
Post a Comment