Saturday, May 05, 2007

Batam Expo dan Gramedia


SEBELUM berangkat ke kantor di kawasan Batu Ampar, sekitar jam 10.30, saya mampir dulu ke Batam Expo di depan Mega Mall Batam. Saya tahu dari wartawan ekonomi, Budi, yang bilang kalau di Batam Expo ada stan Jawa Barat. Ya siapa tahu bertemu teman atau sekadar ngobrol-ngobrol dalam Bahasa Sunda. Maklum saja di Batam, jarang bertemu orang Sunda. Kalaupun ada teman yang menyapa dan tahu saya dari Bandung, biasanya hanya bilang, "Kang, kumaha damang?". Setelah dijawab dan ditanya balik, pasti dia bingung. "Waduh gak tahu nih mau jawab apa". Janten sesah bade nyarios Basa Sunda teh, da teu aya layan. Aya oge Elco, sami-sami ti Tribun Jabar, da jarang nyarios Basa Sunda. Mamalayuan we mun ngawangkong teh.

Di Batam Expo, ternyata stan Jabar cuma dua buah. Bagi saya tidak ada yang aneh dengan apa yang ditampilkan Jabar. Kerajinan tangan, wayang, dan sebagainya. Jadinya malas mau nanya-nanya juga. Walau banyak stan yang menjual pernak-pernik kerajinan berbagai daerah, saya tidak terlalu tertarik. Maklum, saya bukan orang yang biasa belanja.
Akhirnya saya ke Mega Mall, mau ke Hypermart. Soalnya sampo dan Biore sudah habis. Lalu beli cemilan buat selingan kalau lagi lapar gak sempat beli makanan. Setengah jam kemudian, saya sudah nyangklong lagi di atas motor pinjaman. Kali ini mau ke kantor. Tapi di tengah jalan, terbersit ingin ke Gramedia. Saya pun belok arah menuju Gramedia di DC Mall, daerah Jodoh belakang Nagoya.
Di Batam ada ini ada dua Gramedia. Pertama di DC Mall, kedua di BCS Mall, masih di daerah Jodoh. Tapi saya pilih ke DC Mall, karena lebih dekat ke jalan menuju kantor.
Ini kali kedua saya ke Gramedia DC Mall. Sabtu lalu juga saya ke tempat ini. Beli dua buku dan peta Batam.
Buku pertama adalah buku Kang Ayatrohaedi almarhum. Judulnya Sundakala. Ini sebenarnya buku yang saya cari sejak zaman kuliah dulu. Baru ketemu sekarang, di Gramedia Batam lagi. Lalu buku kedua adalah Buku best seller Abu Sangkan: Pelatihan Salat Khusyuk. Kalau buku Sundakala sudah habis saya lalap, buku Abu Sangkan belum habis. Di perempatan Sei Panas, sempat saya lihat spanduk Seminar dan Pelatihan Salat Khusyuk bersama Abu Sangkan. Hmm, kalau ada waktu saya mau ikut.
Setelah pilih-pilih buku dan baca beberapa saat, saya pun memutuskan untuk membeli dua buku. Kali ini saya beli buku Pramudya Ananta Toer: Jalan Raya Pos, Jalan Daendels. dan satu lagi Novel best seller juga karya Habiburahman El-Shirazy: Ayat-ayat Cinta.
Saya pernah cerita bersambung Ayat-ayat Cinta ini di Harian Republika, tapi tidak sampai tamat. Makanya mau baca novelnya sampai tuntas. Kabarnya Ayat-Ayat Cinta mau dibikin film. Rianti Cartwright yang jadi pemeran wanitanya.
Karena kepala sudah pening, gara-gara telat makan, saya pun langsung meluncur ke kantor. Dan makan sapiring metung porsi becak di kantin sebelah kantor.
Sambil makan, saya terima telepon Bu Eri. Dia baru beres liputan dan pulang dulu ke rumah. Biasa, ngenenin dulu si Adik, yang masih anget. Seperti biasa, Kaka Bila dengan suaranya "Ayah, aku mau duren. Duren yang kemarin sudah habis. Ayahnya yang beli. Kalo gak kesini, nanti aku enggak punya ayah lagi". Ha ha ha... saya cuma bisa tertawa lagi dengar Kaka ngomong kayak gitu..
"Iya nanti Ayah pulang, bawa oleh-oleh yang banyak".
"Oke Daaaaaah...jangan lupa foto-fotonya dikirim.."

No comments: