Bingkai kecil ini bercerita tentang apa pun: Keseharian, tentang cerita sejarah, petualangan, rekreasi, ataupun pemikiran dan opini. Semoga Bermanfaaat!
Tuesday, May 22, 2007
Sorry Spidey
SEJAK putar perdana pada 11 Mei lalu secara serentak di bioskop seluruh Indonesia, baru kali ini saya kesampaian nonton film Spider Man sampai habis. Lho emang nontonnya tidak pernah tuntas? Ya itulah persoalannya. Saya tidak menonton film itu di bioskop. Malas ke bioskopnya kalau sendirian. Padahal di Batam, sampai 3 studio yang buka khusus untuk film Spider Man ini.
Saya nontonnya di kantor kok, di komputernya Iwenk. Entah dapat dari mana dia, ngebajak dari siapa gitu...Dan begitu, tak pernah tuntas. Sekali waktu nonton, hanya depannya. Lalu nonton lagi, cuma kebagian belakangnya. Nah, hari ini rada lumayan lengkap nontonnya.
Sorry Spidey. Itu ucapan yang mungkin harus saya sampaikan, karena tidak nonton tepat waktu, tidak di bioskop, dan nonton film bajakan. Kalimat itu juga yang menjadi Judul Headline korannya Peter Parker, setelah mereka memampang potret Spider Man berbaju hitam, yang katanya difoto oleh Edi Brooks. Padahal itu foto rekayasa. Foto Spider Man berbaju merah, dikasih warna hitam dengan tagline Spider Man with True Colours.. Ha ha ha saya tertawa waktu lihat adegan ini muncul.
Apalagi waktu The True Spider Man datang hendak bertarung melawan Si Black dan Sand Man. Sempat-sempatnya hinggap di gedung yang di atasnya tengah berkibar bendera Amerika Serikat. Makin kencang tawa saya.. Kenapa tidak bendera A l Qaeda saja yang berkibar....
Ya senang-senang sajalah menonton film ini. Tak perlu mikir, tak perlu kening berkerut. Hanya hiburan. Perjuangan seorang Peter Parker dengan romansa cinta Marie Jane. Dan bla bla bla...semua pasti orang sudah tahu cerita film ini. Hanya saya mungkin yang menonton paling akhir. Tak apa, toh Spider Man bukan siapa-siapa. (*)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment