Thursday, May 17, 2007

Horee Tribun Jabar Peringkat ke-3 versi AC Nielsen

BERITA menggembirakan itu datang, Rabu (16/5) sore. Saya lihat di listing berita Persda Jakarta, ada listingnya Arifin. "Tribun Jabar terbanyak ke-3 iklan tayang selama kuartal pertama 2007 versi AC Nielsen". Terus ada tambahnya: "Bos, ini bagus buat para pemasang iklan. Momen untuk menarik lebih banyak lagi iklan".
Weiss, ini baru berita gembira bagi kami, kru Tribun Jabar. Selama 7 tahun berdiri, baru kali ini Tribun Jabar dilirik AC Nielsen. Biasanya gak pernah masuk hitungan.
Nomor satu iklan terbanyak tayang adalah Kompas, yaitu 18.477 tayang. Lalu Manado Pos di urutan kedua, dengan 11.398 tayang. Baru Tribun Jabar dengan 10.508 tayang.
Lumayan juga..
Saya lalu kirim ucapan selamat kepada Manajer Iklan Tribun Jabar, Triyoba Nataria, lewat Friendster. Mbak Yoba, begitu biasa kami panggil, langsung membalas. "Alhamdulillah kang, Ini hasil sinergi semua bagian, mudah2an ini bisa menjadi pembuka jalan untuk memulai perjuangan baru. Dan berharap kita bisa jadi real THE SPIRIT GENERASI BARU, Amin."

Saya pun pasang tag di YM : Wilujeng, Tribun Jabar no 3 Iklan terbanyak versi AC Nielsen. Tak lama muncul respon dari teman saya sekantor, Hermawan Aksan. Beliau ini pengarang, novelis, cerpenis, yang juga redaktur Olahraga di Tribun Jabar. Novel terakhirnya adalah kisah Dyah Pitaloka, putri Pajajaran yang memilih belapati daripada jadi upeti.
Komentar Kang Her, panggilan dia di Kantor, pendek saja. Karena obrolan lainnya tentang keberadaan saya di Batam. Begini komen-nya Kang Her:
hermawan_aksan (8:30:08 PM): iklan terbanyak, tapi duitna tersedikit, hehe
macbitel (8:30:47 PM): Keun bae lah saeutik ge, mahi jang meuli kertas jeung mayar gajih we pokona mah..
macbitel (8:30:51 PM):
hermawan_aksan (8:31:24 PM): asa geus lila di batam teh?
hermawan_aksan (8:32:10 PM): sabaraha poe deui balik?
macbitel (8:35:19 PM): Lila keneh Kang...
macbitel (8:35:25 PM): engke tanggal 9 Juni..
macbitel (8:35:32 PM): Hoream ngitungan tanggal wae..
macbitel (8:35:43 PM): teu nepi-nepi ka tgl 9 teh..
macbitel (8:35:55 PM): mana DLK na can turun deuih...
macbitel (8:36:00 PM):
hermawan_aksan (8:36:05 PM): hehe
hermawan_aksan (8:36:11 PM): naha bisa can turun?
macbitel (8:38:31 PM): Ari di Batam mah, duit teh cair ti perusahaan poe Senen jeung Kemis
macbitel (8:38:44 PM): DLK na karek diurus poe Senen kamari...
macbitel (8:38:57 PM): bos-bosna pan keur di jakarta tah...
macbitel (8:39:07 PM): dijangjikeun poe Kemis cenah cair..
macbitel (8:39:17 PM): Apanan Kemis teh pere..
hermawan_aksan (8:39:29 PM):
macbitel (8:39:33 PM): keur apes we ieu mah..
hermawan_aksan (8:39:57 PM): lain ditransfer?
macbitel (8:42:16 PM): Bulan kadua mah, DLK na ti Batam..
hermawan_aksan (8:42:36 PM): ooooh
hermawan_aksan (8:42:42 PM): atuh leuwih gede?
macbitel (8:43:14 PM): sarua Kang, pan geus aya aturan penyamaan uang DLK tea..
hermawan_aksan (8:43:40 PM): kitu nya? paingan di urang naekna gede, hehe
hermawan_aksan (8:43:51 PM): eh, aya isu hangat naon euy?
macbitel (8:47:48 PM): Naon nya.. paling isu nu heubeul2...
Begitu percakapan saya dengan Kang Her via YM.
Ya mungkin bisa beragam tanggapan soal hasil AC Nielsen itu. Tapi bagi saya pribadi, setidaknya apa yang kita perbuat selama ini ternyata membuahkan hasil. Kerja keras teman-teman iklan, redaksi, sirkulasi, mendapat perhatian juga. Dan memang benar, survei semacam ini bisa membuat imej koran berubah, gengsi pun naik.
Tengok saja apa yang ditulis Batam Pos edisi Kamis 17 Mei 2007 di halaman 1. Kebetulan, Batam Pos berada di peringkat ke 4 survei AC Nielsen tersebut, di bawah Tribun Jabar. Begini yang ditulis di Batam Pos:
--- Dari survei terbaru, ternyata belanja iklan di media massa pada kuartal pertama tahun 2007 mencapai Rp 7 triliun. Angka ini naik 19 persen dibandingkan dengan perisode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp 5,9 triliun. Dalam periode itu, belanja iklan di koran tumbuh 21 persen menjadi Rp 2,1 triliun, dan Batam Pos menjadi yang terbesar di Sumatera, mengungguli Riau Pos Pekanbaru dan Analisa Medan.
Keberhasilan Batam Pos masuk lima besar nasional sebagai koran yang diminati pemasang iklan, seakan mengikuti hasil penelitian tahun 2005 yang lalu, di mana saat itu Batam Pos berhasil menjadi koran dengan oplah terbesar di Kepulauan Riau.
Dengan masuknya Batam Pos di lima besar nasional dan terbesar di Sumatera ini, menurut Marganas Nainggolan, Dirut PT Sijori Interbintana Pers, perusahaan ang menerbitkan Batam Pos, menunjukkan kepada khalayak ramai bahwa koran ini memiliki kelas tersendiri di mata pemasang iklan. "Ini menunjukkan kekuatan Batam Pos sesungguhnya, karena kepercayaan pemasang iklan adalah juga kepercayaan masyarakat secara luas," kata Marganas.----
Saya tidak tahu bagaimana reaksi Pimpinan Tribun Jabar di Bandung, karena tidak bisa melihat berita soal survei AC Nielsen itu. Saya tengok website www.indomedia.com/tribunjabar, masih berita yang pekan lalu, belum diupdate. Apakah juga seperti Batam Pos ini? Saya belum tanya. Tapi dari respon pimpinan Batam Pos itu, saya bisa tahu, bagaimana dampak ke pemasang iklan. Setidaknya, pemasang percaya dengan koran yang bersangkutan. Dan yang terutama, bisa semakin menarik pemasang iklan lebih banyak.
Itu harapan saya untuk Tribun Jabar. (*)

1 comment:

enovalen said...

ya iyalah...gimana nga dpt 3 besar wong 1 kali bayar 7 kali tayang...coba 1 x bayar 1 x tayang dijamin nga akan ada iklan...
pernah ngiklanin baris bwat rental alhamdulilah nga ada yg nelp, sepiiiiii....jd nga usah bangga gitcu deh...SORRYYYYY