Saturday, June 16, 2007

Sabtu yang Selalu Sepi

SETIAP hari Sabtu saya harus datang lebih pagi ke kantor. Biasa, piket rapat pagi namanya. Dalam seminggu, saya kebagian dua kali. Hari Sabtu dan Selasa. Ya sekitar jam 10-an lah, baru datang. Seharusnya rapat pagi. Tapi tidak selalu diisi dengan rapat pagi. Kadang hanya mengobrol, lalu mengecek tugas teman-teman wartawan hari itu. Selebihnya stand by pasang mata buka telinga serap informasi dari sana sini untuk bahan liputan.
Tapi ya itulah, kalau hari Sabtu saya lebih sering sendirian di kantor. Paling-paling ada Sekretaris Redaksi. Untungnya ada Sekretaris yang baru itu, Penni. Jadi bisa obrol sana obrol sini. Penni sampai tanya,"Oh kalo Sabtu Kang Mac emang gantian sama Mas Krisna (Korlip, red)? Jadi kang Mac datang pagi, Mas Krisna datang sore?" "Ya enggak juga, kalau semua lengkap, pasti datang pagi juga," kata saya.
Ya kalau lengkap. Dan rasanya jarang lengkap. Seperti hari ini, dua pejabat tinggi koran, Redpel dan Manager Produksi, libur bersamaan. Pemred sudah jelas libur hari Sabtu dan sekarang Kang Yusran lagi mendua di Banjarmasin Pos. Lha mau gimana ni koran?
Sudah begitu, isu-isu, yang biasanya berseliweran, mendadak jadi sepi. Akhir pekan, katanya suka susah cari berita. Wartawan, apalagi wartawan daerah, mendadak jadi sulit dikontak. Inginnya libur di hari ini. Kantor sepi, berita sepi. Mau Ngapain?
Tapi show must go on. Gak ada mereka pun, kita tetap bisa terbit. Karena sudah sering kejadian, kami jadi terbiasa. Sambil bercanda saya suka teriak pada teman-teman,"Woi, hari ini kita bikin koran kampus". Ya koran kampus. Santai saja, tak usah cepat-cepat bekerja. Yang penting bisa cetak, terbit, dijual, laku.

Sabtu ini pun begitu. Rapat sore hanya diikuti empat peserta, berlima dengan anak iklan. Ya, senang-senang saja. Ngatur berita yang masuk ke halaman 1, lalu ke halaman 8 dan mingguan. Untungnya hari Minggu terbitnya cuma 16 halaman. Saya pegang tiga halaman: Halaman Metro Bandung, Halaman Jabar Region, dan Nasional.
Ah saya sih gimana aturan saja. Kalau piket pagi ya datang sesuai jadwal. Mau ada rapat paginya atau tidak, itu urusan belakangan. Toh saya sudah sering mengingatkan kepada teman-teman untuk menepati jadwal yang sudah ditetapkan. Cuma waktu saya tanya Penni, yang datang pagi selain jadwal saya siapa saja, gak ada katanya. "Paling Mas Krisna, atau Kang Her. Baru agak siangnya Mbak Hasanah. Yang lain datang sore. Kang Mac aja yang suka datang pagi," katanya. Nah lho..!?? (*)

No comments: