Tuesday, June 19, 2007

The Legend Is Back... !


SAYA mengenal, atau tepatnya mendengar, pertama kali grup yang satu ini sekitar tahun 1989-1990. Waktu itu ada lagu yang enak di telinga dan asyik buat goyang kaki. Judulnya Forever Now. Itulah kali pertama saya mengetahui Level 42, grup jazz Funk Fushion beken dan melegenda. Dimotori duo pentolannya, Mark King dan Mike Lindup.
Uniknya Level 42, personel intinya cuma dua orang itu. Mark mencabik bas sekaligus vokalis dan Mike pencet keyboard.
Tahun 2003, mereka ini pernah manggung di Bandung. Empat tahun berlalu, Level 42 kembali menyambangi Kota Kembang yang sarat dengan penggemar jazz. Tentu jadi pelepas kangen jazz lover di Bandung. Sayangnya saya tak bisa menonton konser mereka ini di Ballroom Hotel Hyaat, Bandung, Rabu (13/6) malam. Namanya malam, ya jelas mesti mendahulukan deadline. Lewat laporan reporter hiburan Tribun, Ricky Reynald Yulman, saya bisa menyampaikan bagaimana aksi Mark King cs malam itu.
Mark bersama empat personel Level 42 lain yaitu Mike Lindup (keyboards), Gary Husband (drum), Nathan King (gitaris), dan additional player Sean Freeman (saxophone), langsung setuju ketika pihak promotor menawarkan mereka menggelar konser di tiga kota di Indonesia. Bandung, Medan, dan Surabaya.
"Ini kesempatan bagus supaya kami bisa kenal penggemar jazz selain di Jakarta. Jujur, dari pengalaman empat tahun lalu saya agak nervous main di Bandung. Sebab penggemar jazz di sini lebih ekspresif dibanding kota-kota lain," ungkap Mark sambil tersenyum.
Band Inggris pengusung aliran jazz-funk fushion ini, benar-benar mengobati rasa kangen sekitar 1.000 jazz lover Bandung melalui konser Dji Sam Soe Super Premium Jazz Level 42 World Tour.
Jazz lover Bandung pun tak kuasa menahan goyang ketika Mark Cs membuka konser lewat tembang Dive Into The Sun. Tiga belas lagu berikutnya termasuk lagu Love Games, Running In The Family, Lessons In Love, mengalir seperti gelombang.
"Kami pilih 14 lagu dari sekitar 2.000 lagu dari 11 album. Termasuk dari album Retroglide yang dirilis September tahun lalu. Dalam waktu sekitar 90 menit, kami coba tampilkan lagu yang jadi hits internasional," ujar Mark.

*****
ENAM jam sebelum naik panggung, Mike Lindup menyampaikan ketegasan Level 42 tetap mengusung konsap jazz-funk fusion. Kibordis berambut ikal ini menyampaikan masing-masing personel Level 42 memahami musik sebagai bahasa universal dan berlaku di seluruh dunia.
"Musik yang disampaikan melalui gelombang suara mampu menembus berbagai batasan. Mulai perbedaan negara, usia, dan batasan lain. Kami yakin musik kami bisa seperti itu. Sebab tiap kali tampil selalu banyak penggemar dari kalangan anak muda," ujar Gary Husband, sang penggebuk beduk Inggris.
Gary menambahkan, pemahaman tersebut sangat mempengaruhi langkah Level 42 ke depan. Gary yakin dengan konsep bermusik seperti saat ini Level 42 tetap tak kehilangan penggemar.
Mark King memberi bocoran, Level 42 tengah mempersiapkan album baru. "Konsepnya sudah sekitar 60 persen. Satu yang berbeda, album kali ini kami buat dalam kemasan akustik," paparnya.
*****
Sinar Lampu di Leher Bas Mark
SELAIN teknik permainan bas serta karakter vokal yang khas, Mark King masih punya satu keunikan lain. Yaitu sinar lampu yang memancar dari leher bas elektrik. Di antara kelap kelip lampu sorot, lampu di leher bas Mark King terlihat begitu menonjol.
Sambil tersenyum Mark King mengaku sengaja menambah ornamen lampu warna-warni di leher bas. "Fungsi utamanya sebagai penanda juga pemandu kapan saya mulai menyanyi. Ya, mungkin karena pengaruh usia."
Selama 26 tahun berkarya, Mark melihat perkembangan jazz di berbagai belahan dunia sudah mengalami peningkatan. Termasuk musik jazz di Indonesia. Salah satu indikasi yaitu adanya patelaran event jazz bertaraf internasional di Indonesia.
"Adanya teknologi internet juga sangat membantu kami, komunitas jazz seluruh dunia berkomunikasi. Kami sering berdiskusi banyak hal tentang musik jazz," terang Mark. (*)
DISKOGRAFIS Level 42 :
1. Level 42 (tahun 1981)
2. The Early Tapes (tahun 1981)
3. The Pursuit of Accidents (tahun 1982)
4. Standing in the light (tahun 1983)
5. True Colours (tahun 1984)
6. World Machine (tahun 1985)
7. Running In The Family (tahun 1987)
8. Staring at the Sun (tahun 2002)
9. Guaranteed (tahun 2004)
10. Forever Now (tahun 1994)
11. Retroglide (tahun 2006)

No comments: