Saturday, June 30, 2007

Latihan Perdana: Mual, Pegal, dan Payah!



AKHIRNYA, setelah lebih dari dua bulan tidak pernah berlatih sepakbola lagi, Sabtu pagi ini, Tribun FC bisa berlatih kembali. Tempatnya masih di tempat lama, Lapangan Kavaleri Jalan Ciremai. Lumayan juga, latihan perdana ini dihadiri 12 orang.
Namun ya begitulah, orang tidak pernah olahraga, diajak main sepakbola, baru lari 10 meter saja napas sudah ngos-ngosan. Apalagi kalau disuruh main, kebayang deh. Padahal tadinya kita mau main sama PS Karyawan UPI. Ngejago, baru lima menit sudah tumbang.
Waktu ganti baju saja, terlihat perut-perut pemain pada buncit. "Waduh gimana ini, kalau nyerang nanti offside terus, Soalnya perutnya pada maju semua," kata saya disambut ngakak teman-teman. Begitulah, kami memang tidak pernah olahraga. Tak heran, kalau sepakbola libur panjang, badan jadi melar semua.
Setelah pemanasan dan peregangan yang dipimpin Kang Toto Marwoto, pemain kawakan yang paling senior, kita pun main. Karena yang datang hanya 12 orang, kita main setengah lapangan, memanfaatkan lebar lapangan saja.

Ternyata fisik tidak bisa dibohongi. Payah banget. Saya yang lebih dulu tumbang. Kepala pening, rasa mual udah nongol aja di tenggorokan, seperti mau muntah. Saya langsung ke sisi gawang. Istirahat dulu, biar tidak muntah. Memang dari rumah saya tidak sarapan sama sekali. Baru terisi sebelum main. Itu pun roti dari warung dekat lapangan.
Tak lama, rekan saya, Cecep Iklan, pun tumbang. Sambil terduduk di lapangan, ia muntah. Air liur mengalir dari mulutnya. Ha ha ha, kita tertawa semua melihat itu. Akhirnya dia pun istirahat, saya yang kembali main.
Karena lebih banyak diseling ketawa ketiwi ke sama ke mari, tak terasa satu jam setengah kami menggerakkan badan. Lumayan berkeringat. Pertandingan pun disudahi dengan adu penalti. Yang penting bukan gol atau kemenangan, tapi bisa berkumpul, tertawa bareng, atau curhat bersama. Itulah enaknya kalau sepakbola...
Cuma pulangnya ini yang gak enak. Badan jadi pada pegal. Di kantor juga gak konsen, soalnya bentrok sama ngantuk. Akhirnya obat satu-satunya, ya tidur. Tidur sebentar di ruang rapat, enak juga... Coba kalau libur, udah ngorok kali di rumah. (*)

No comments: