Wednesday, June 20, 2007

Ayo Bangkit Tribun FC


TEMAN-teman di kantor banyak yang mengeluh. Sudah lama mereka tidak pernah main sepakbola lagi. Rupanya saat saya di Batam, 2 bulan itu, mereka tak pernah berlatih. Pernah, sekali bertanding. Melawan Palber, tim Divisi II Persib, di Dayeuhkolot, sekitar awal Mei. Dan menang 5-1. Luar biasa. Setelah itu, tidak pernah ada lagi supak sepak saban sonten supados salira sehat.
Saat saya pulang dari Batam, semua gembira. "Ayo Mac, main bola lagi nih. Perut sudah gendut begini, tak pernah gerak lagi. Enggak ada Mac gak ada yang mengkoordinir," kata Kang Her. Teman-teman yang lain pun sama menanyakan hal serupa. "Oke deh, saya usahakan kita bisa berlatih lagi. Nanti kita cari lapangan," kata saya sekenanya.
Tribun FC, begitu kami menyebut tim sepakbola kebanggaan Tribun Jabar ini. Sejak setahun lalu, kami biasa berlatih di Lapangan Ciremai milik Kavaleri, dekat Seskoad. Kenapa di sana? Karena lokasinya tak jauh dari kantor Tribun. Dan yang paling utama, harga sewa lapangnya murah. Cuma Rp 250 ribu per bulan. Bayangkan, di Bandung itu susah sekali mencari lapang. Kalaupun ada harganya selangit. Lapang Sabuga harga sewanya Rp 500 ribu setiap kali main, per 2 jam. Lapangan UPI Rp 750 ribu per 2 jam. Lapangan Batununggal Rp 500 ribu per bulan. Lha ini ada lapangan dengan sewa murah, ya diembat saja.
Namanya juga lapangan murah, kondisinya ya seadanya juga. Rumput tidak rata, hanya di pinggir kiri kanan lapang. Di tengah, ya botak. Kalau hujan, he he jangan ditanya. Pasti kayak kubangan kebo. Sehabis hujan, lalu panas agak lama, lapangan jadi bergelombang, bekas pijakan orang di lumpur.

Namun sejak Februari lalu, kami berhenti berlatih di Lapangan Ciremai. Pasalnya, kami tidak punya uang lagi untuk sewa lapang. Kasihan sekali yah. Saya yang mengkoordinir soal keuangan, sudah angkat tangan. Kas sudah kosong, sementara iuran per bulan macet. Macet karena kita tidak pernah berlatih lagi, karena hujan terus menerus mengguyur Bandung, sehingga lapangan jadi kubangan.
Beberapa teman sudah mencoba mengaktifkan kembali sel mati Tribun FC ini. Mereka mengontak kembali pengelola Lapangan Ciremai, siapa tahu bisa menyewa di sana lagi. Rupanya Pak Jaka, pengelola di sana welcome saja. Pak Jaka mau menyediakan tempat dan waktu yang sama, setiap Sabtu pagi, untuk Tribun. Padahal, katanya, yang antren untuk menyewa banyak banget. Tapi dia mendahulukan Tribun.
Teman yang lain juga menawarkan lapangan murah, yaitu di Batununggal. Tapi sampai sekarang, belum ada jawaban bisa atau tidaknya menyewa lapangan di sana. Makanya saya ambil keputusan saja, kalau sampai Kamis besok tidak ada jawaban dari pengelola Lapangan Batununggal, yang notabene kondisi lapangnya lebih layak, kita putuskan saja untuk tetap berlatih di Lapangan Ciremai kesayangan. Walau kondisi seadanya, lumayan bisa menguras keringat...(*)

No comments: