SUNGGUH, kaki ini berat saat kembali menendang bola sepak. Rasanya ada satu tahun saya tidak merumput kembali. Bahkan memang setahun. Karena tahun lalu, terakhir main bola saat melawan tim Perwira Kodim Bandung di Stadion Siliwangi, beberapa hari menjelang puasa. Sekarang pun, seminggu sebelum puasa, saya ikut main kembali.
Namanya setahun tidak main, jelas fisik saya jeblok. Tidak cuma fisik, perlengkapan pun jeblok semua. Saya cari-cari sepatu yang biasa teronggok di rak sepatu, ternyata tidak ada. Tidak hanya itu, di lemari pun tidak pula ditemukan kaus kaki bola. Sejak pindahan rumah ke kontrakan, memang tempat penyimpanan barang-barang tidak karuan. Kemungkinan besar tertumpuk-tumpuk barang yang lain, sehingga susah dicarinya.
Akhirnya berbekal sepatu pinjaman, saya bisa main lagi. Berapa lama saya merumput? Jangan ditanya satu atau dua babak, bisa main 15 menit pun sudah untung. Padahal di lapangan, itu serasa sudah main satu jam. Kok lama sekali sih peluit panjangnya?
Napas ngos-ngosan tak karuan, lutut bergetar tak kuat menyangga badan. Dada naik turun, tanda sesak. Kepala cenut-cenut pusing tak kepalang. Itulah ciri-ciri orang yang tidak pernah olahraga dan sekalinya olahraga langsung sepakbola. Dijamin, pulang nanti badan pegal tak karuan.
Lawan Tribun FC kali ini adalah Rumah Zakat Indonesia (RZI). Berkat lobi teman kami, Teh Tiah, pada Abu Syauqi, pimpinan RZI, bisa juga kami bermain lapang besar. Selama ini, teman-teman sering latihan main futsal saja. Beberapa kali pernah bermain di lapang besar, tapi saya tidak pernah ikut.
Jadwal bertanding di Sesko AD ini sebenarnya jam 7 pagi. Tapi begitulah, teman-teman sulit bangun pagi. Jadi banyak yang terlambat datang ke lapangan. Saya saja harus jam enam pagi dari rumah, agar tidak datang telat. Eh, ternyata baru dua orang pemain Tribun yang sedang nongkrong di tempat parkir. Padahal pemain Rumah Zakat sudah komplit dan tengah pemanasan di lapangan.
Baru di pertengahan babak pertama, bermunculan pemain-pemain lain. Saya sih cukup dah main 15 menit juga. Kasih kesempatan pada yang lain. Padahal memang cuaappe pisan. Pada laga kali ini, Tribun FC yang berseragam kebangsaan merah menggilas RZI dengan skor 5-3.
Lumayanlah, walau main tidak lama, cukup untuk menyegarkan kembali sensor syaraf kaki untuk menendang bola. Memang butuh latihan fisik lagi untuk memulihkan kondisi badan.
Iya juga sih, saya jarang, atau tidak pernah, olahraga lagi. Pernah main basket, tapi cuma beberapa kali. Pernah juga main tenis, itu pun saat pertandingan saja. Selepas itu, ya menggantung raket. Ah, sekarang mah mau olahraga lagi deh. Biar perut ini sixpack lagi kayak dulu, saat masih jadi pemanjat tebing, pendaki gunung, pesebakbola, dan pebasket. Eh, tapi sebentar lagi bulan puasa. Ya nanti saja selepas Lebaran, baru latihan lagi, he he he.(*)
No comments:
Post a Comment