CALON Wali Kota Bandung yang diusung Partai Golkar, PDIP, dan belasan partai lainnya, Dada Rosada, memenangi kembali pemilihan wali kota Bandung, hari ini. Dada berpasangan dengan Ayi Vivananda.
Kemenangan Dada-Ayi ini didasarkan pada hasil quick count Lingkaran Survei Indonesia LSI) pimpinan Denny JA. Dada-Ayi mendapat 64,37 persen, Taufikurahman-Abu Syauqi Trendi) memperoleh 26,07 persen dan Hudaya-Nahadi (Hadi) hanya 9,56 persen. LSI juga menyebutkan pemilih yang tidak memilih, golput dengan berbagai alasan, sebanyak 34 persen.
Persis seperti kekhawatiran saya beberapa waktu lalu, jumlah warga Kota Bandung yang golput tergolong banyak. KPU Kota Bandung saja menargetkan hanya 20 persen yang golput, ternyata tekor. Memang 34 persen ini di masih di bawah partisipasi saat Pilgub kemarin. Tapi ini adalah peer bersama agar seluruh warga benar-benar bisa berpartisipasi secara utuh dalam membangun demokrasi.
Sebagai sebuah kota besar dengan tingkat intelektualitas masyarakatnya yang cukup tinggi, Bandung memang sudah diramalkan akan memiliki tingkat golput tinggi. Di sinilah, sesungguhnya peran sentral KPU untuk jauh-jauh hari menyosialisasikan soal Pilwalkot. Sayangnya, KPU Kota Bandung masih seperti KPU yang lain. Menggeber sosialiasasi di akhir atau jelang pemilihan berlangsung.
Pemimpin Kota Bandung sudah terpilih. Kini saatnya Kang Dada dan Kang Ayi menyatukan seluruh potensi kekuatan masyarakat. Tentu untuk mencapai apa yang menjadi visi dan misi Kang Dada-Kang Ayi 5 tahun ke depan. Untuk menuju Bandung Bermartabat, masih banyak pekerjaan yang belum selesai. Selamat bekerja Kang Dada-Kang Ayi.(*)
No comments:
Post a Comment