OPERASI SAR (Search And Rescue) tempo hari di kawasan Gunung Salak, tepatnya di
Curug 12, Kampung Curugluhur, Desa Gunungmalang, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor, membuat saya mengingat kembali pelajaran-pelajaran tentang SAR.
Operasi SAR pada dasarnya adalah operasi kemanusiaan untuk menemukan korban, baik dalam keadaan hidup maupun meninggal. Tapi di sini, saya tidak akan bicarakan soal teori per-SAR-an. Saya hanya ingin mengulas tentang motto SAR.
Mungkin tidak semua tahu, mottor SAR Nasional adalah Avignam Jagat Samagram. Istilah yang diambil dari bahasa Sanskrit. Artinya kira-kira, Semoga Selamatlah Alam Semesta.
Ada pula yang mengartikan,"Damailah Bumiku dan Seisinya". Atau yang pernah saya terima dari senior-senior CPA, arti motto SAR itu adalah "Selamatlah Manusia di Seluruh Dunia". Tapi intinya sama, keselamatan bagi semua.
Logo SAR Nasional memiliki warna dasar Kuning Hijau. Warna itu diartikan sebagai warna "Pare Anom". Konon, dalam tradisi bangsa kita dua warna itu menandakan kesuburan tanah air kita yang diperuntukkan bagi kesejahteraan rakyat. Di tengah lingkaran logo adalah peta Indonesia, menunjukkan wilayah Indonesia dari Sabang hingga Merauke terdiri dari 13.677 pulau/ kepulauan pada posisi silang antara dua benua dan dua samudra, dengan mengandung kekayaan bumi dan air.
Lalu ada gambar Bintang sebanyak lima buah. Itu menggambarkan bahwa Pancasila merupakan falsafah Negara Republik Indonesia dan sebagai pandangan hidup dari bangsa. Sila kedua yang berbunyui "Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab" merupakan ciri khas tugas SAR Nasional yang selalu berkaitan dengan keempat sila lainnya.
Selanjutnya tulisan SAR NASIONAL dengan warna merah sebagai ketegasan dalam melaksanakan tugas kemanusiaan yang meliputi seluruh wilayah dengan tekad para petugasnya untuk bertindak dengan cepat dan tepat bila sewaktu-waktu diperlukan.
Dan terakhir tulisan AVIGNAM JAGAT SAMAGRAM. Sila pertama dari Pancasila sebagai suatu keyakinan dari setiap petugas SAR bahwa segala tugas ini diridloi Tuhan Yang Maha Esa dengan tetap berdoa "Semoga Selamatlah Alam Semesta". (*)
5 comments:
kenapa harus pake bahasa sanskerta? kenapa tdk pakai bahasa indonesia?
Tidak tahu juga alasan penggunaan bahasa Saskerta ini. Mungkin sama halnya dengan Lambang Garuda, mengapa tulisan di pitanya Bhinneka Tunggal Ika. Dan masih banyak lagi moto-moto yang menggunakan bahasa Sanskerta. Apakah alasannya karena pada awal-awal Nusantara, di masa kerajaan-kerajaan lama, bahasa ini paling banyak dipakai? Belum tahu juga. Sama-sama kita cari alasan pembenaran penggunaan Bahasa Sanskerta itu...:)
apapun bahasanya, terpenting selami maknanya sedalam mungkin.
Karena bikin orang Jawa, menggunakan bahasa Sanskrit yang merupakan bahasa umum kerjaan Majapahit. Beda cerita jika yang menang adalah Samudra Pasai atau Ternate Tidore, tentu bahasa yang digunakan bukan Sanskrit. Imho. Cmiiw.
Cocok... Sepakat
Post a Comment