TADI pagi saya menyempatkan menonton sepotong film berjudul "Hancock" . Betul-betul sepotong, karena saya terburu berangkat ke kantor. Bintang utamanya adalah aktor yang juga rapper Will Smith. Saya tertawa dibuatnya. Film ini benar-benar menghancurkan mitologi jagoan-jagoan atau superhero ala Marvel.
Biasanya, superhero Hollywood adalah orang yang tampan seperti Clark Kent, membela kebenaran dan keadilan semisal DareDevil, dan berlaku santun ala Peter Parker. Tapi tengoklah John Hancock. Dia adalah seorang gelandangan pemabuk. Tak kenal sopan santun, walau mungkin niatnya baik. Mendarat saja dia menghancurkan aspal jalan. Setiap menolong orang lain, pasti terjadi keributan, kerusakan, dan kehancuran di belakangnya.
Entah dari mana jagoan LA ini berasal. Hancock dilahirkan sudah berkemampuan super. Dan itu menarik perhatian Ray Embrey yang bekerja di bidang public relation. Dengan sentuhan PR yang baik, Hancock pun berubah dari semula dimaki warga LA, jadi pujaan warga LA. Jadi Super Hancock. Dan Will Smith memang cocok memainkan peran ini. Pas banget.
Tapi begitulah, namanya juga film fiksi yang banyak ngekhayalnya. Istri Ray ternyata juga punya kemampuan yang sama. Malahan secara teknik, Hancock adalah suaminya. Walah, gimana ini. Lebih enaknya sih, nonton saja deh film satu ini. Lumayan untuk mengisi liburan.
Yang sempat jadi pembicaraan di milis dan juga di portal berita adalah gambar bayangan di kacamata Hancock. Ternyata di poster-poster film di bioskop Indonesia gambar bayangan itu adalah Bunderan HI Jakarta. Padahal di filmnya tidak ada cerita Hancock beraksi di Jakarta. Setelah ditelusuri, memang di setiap negara, gambar bayangan itu boleh diganti dengan bangunan ikon masing-masing negara. Makanya, Bunderan HI pun muncul di kacamata Hancock versi bioskop Indonesia.(*)
No comments:
Post a Comment