Monday, July 21, 2008

100 Tahun Gereja Cimahi


GEREJA di pojokan jalan Baros-Jalan Sudirman itu ternyata sudah berusia 100 tahun alias seabad. Minggu kemarin ada acara memeringatinya berupa gerak jalan peduli lingkungan. Semula saya tidak terlalu memerhatikan. Tapi setelah melihat bagian depan kaus putih yang dipakai peserta gerak jalan, terbaca ada kata-kata bahasa Latin. Hanya saya tidak tahu tulisannya, karena terlalu jauh. Penasaran, saya cari tahu kemana para peserta gerak jalan ini finish.

Oh, ternyata di Gereja St Ignatius Baros. Rupanya gerak jalan itu bagian dari peringatan 100 tahun gereja tua itu. Kalau melihat gereja ini, saya selalu ingat dengan lonceng besarnya. Sejak SMP dan SMA --saya sekolah di SMP 3 dan SMA 2 Sriwijaya-- saya selalu berangkat ke sekolah jalan kaki. Biasanya saat tiba, kelas masih sepi. Karena saya datang selalu kurang dari jam 6 pagi. Dari mana saya tahu itu belum jam enam, karena lonceng di gereja itulah penandanya. Dentang lonceng tua gereja itu memecah keheningan pagi setiap pukul enam pagi. Jadi saya tahu, sudah ada di sekolah sebelum jam enam pagi.

Saya belum pernah tahu sejarah gereja St Ignatius ini. Tapi kalau melihat sejarah Kota Cimahi, tentu pembangunannnya terkait dengan persiapan Bandung menjadi pengganti Batavia sebagai pusat pemerintahan Hindia Belanda. Juga terkait dengan pembangunan Cimahi sebagai kota militer. Konon, gereja ini mulai dibangun pada 1906 dan diresmikan pada 1908. Jadi usianya setua Budi Utomo. Kabarnya pula, gereja Katolik ini diperuntukan bagi orang Belanda dan Flores yang saat itu banyak yang menjadi anggota KNIL (tentara Hindia Belanda).

Sebagaimana diketahui, untuk menjadikan Cimahi sebagai kota militer, pemerintah Hindia Belanda membangun sejumlah pusat persenjataan, pendidikan, dan penjara militer, juga rumah sakit militer. Tentu orang Cimahi sudah teu bireuk deui dengan nama Rumah Sakit Dustira. Di gerbangnya yang megah itu ada tulisan Anno 1887. Soal Dustira ini nanti saya ceritakan dalam tulisan yang lain.

Memang baru secetek itu pengetahuan saya tentang gereja St Ignatius. Mungkin di kesempatan lain, saya bisa bertemu dan ngobrol panjang lebar tentang sejarah gereja ini dengan pengurus gereja. Siapa tahu.(*)

No comments: