Tuesday, July 22, 2008

Syeikh Ali, Imam Assudais, dan Umrah

MALAM ini saya mendengarkan lantunan murottal dari Syeikh Ali ibn Abdul Rahman Al Hudzaifi sebelum pulang ke rumah. MP3-nya hasil free download, di blognya Saif. Ingatan langsung menerawang ke masa dua tahun silam begitu mendengar suara Syeikh Ali. Tepat pada 22 Juli, saya berada di Mekkah Almukarromah. Alloh menakdirkan saya untuk menunaikan umrah saat itu.

Di Kiblatnya kaum muslimin itu, Syeikh Ali memang yang paling sering mengimami salat wajib. Terkecuali pada salat-salat tertentu, imam besar Masjidil Haram Syeikh Abdul Rahman Al Sudais yang mengimami.
Dan memang yang paling dinanti kemunculannya oleh jemaah adalah Syeikh Abdul Rahman Al Sudais ini. Suaranya kecil tinggi dengan cara membaca agak cepat membuat siapapun yang mendengarkan suara akan tenggelam dalam lantunan suara itu. Ditambah lagi kalo khusyuk, tak terasa air mata akan mengucur tanpa bisa ditahan-tahan saat Imam Assudais memimpin salat.

Rasanya Ka'bah masih di depan mata walau waktu telah berlalu dua tahun. Masih terasa tangan ini menggelayut di Kiswah saat bermunajat di Multazam. Masih terasa bibir ini menyentuh batu dari surga, Hajar Aswad. Alloh memudahkan saya untuk menyentuh dan mencium batu hitam itu berulang-ulang di setiap putaran Tawaf.

Keberangkatan ke Mekkah sendiri merupakan rezeki yang datang tak terduga dari Alloh. Saya sedang menunggu anak yang tengah sakit di rumah sakit Cibabat. Ketika itu malam-malam. Saya dan Bu Eri yang jaga Kaka. Tiba-tiba deringan bunyi ponsel memutus obrolan kami.

Saat dilihat, nomornya Kang Yusran, bos redaksi. Wah, pikiran ini sudah penuh dengan syak wasangka. Soalnya, saat mengobrol itu, saya membicarakan tentang kemungkinan saya ditugaskan ke Batam dalam waktu dekat.

Ternyata bukan tugas ke Batam yang didapat, tapi tugas ke Mekkah Almukarromah. Kang Yusran menyampaikan amanat perusahaan bahwa saya ditunjuk untuk umrah atas biaya dari sponsor. Subhanalloh. Siapa sangka, saya yang sedang mendapat musibah karena anak di rumah sakit, dan akan ditugaskan ke luar pulau, ternyata malah ditugaskan ke tanah suci. Alhamdulillah. Hanya puji syukur yang bisa kami sekeluarga panjatkan atas nikmat karunia dari Alloh ini. Mudah-mudahan hasil dari umrah itu membawa kebaikan bagi kita semua. Amiin. (*)

No comments: