Wednesday, July 02, 2008

Tribun Bebaskan Hendra dari Tuntutan Jaksa

KEGEMBIRAAN, tangis, haru dan sedih, bercampur baur dalam dada Hendra. Lelaki yang dituntut hukuman 10 tahun penjara itu tak kuasa menahan tangis saat Majelis Hakim Pengadilan Negeri Bandung mengetokkan palu vonis membebaskan Hendra dari segala tuntutan. Dan bedahlah telaga air mata itu dari begitu suara keadilan menyatakan kebenaran.

Hendra dituding turut berkomplot bersama lima terdakwa lainnya membunuh secara berencana Putu Ogik, seorang wisawatan asal Bali, di daerah Kiaracondong, pada suatu Malam Minggu tahun lalu. Namun saat persidangan berjalan, Hendra mencabut semua keterangan dalam BAP, karena aku Hendra, ia mengalami penekanan saat diperiksa polisi. Dan yang paling utama, ia tak pernah ada di tempat kejadian, saat pembunuhan terjadi.

Nama Hendra muncul, karena disebut oleh seorang terdakwa lainnya, yang disebut-sebut sebagai anggota geng motor. Alibi Hendra, saat kejadian ia sedang berada di Sleman Yogyakarta menonton pertandingan Persib Bandung melawan PSS Sleman. Tak heran, karena dia anak Viking, bobotoh Persih, saat persidangan Hendra pun mendapat dukungan dari Viking.

Nah alat bukti paling kuat yang menunjukkan Hendra benar-benar ada di Sleman saat pembunuhan itu terjadi adalah foto hasil jepretan fotografer Tribun Jabar, Gani Kurniawan. Secara tak sengaja, Gani memotret kerumunan Viking saat terjadi sedikit keributan di tribun stadion Sleman.

Foto ini pun pernah dimuat di halaman Persibmania. Karena berada di tengah kerumunan, woto Hendra ini nyaris tak dikenali. Namun setelah ditelisik, ketemulah wajah Hendra, dan kebetulan posisinya terbuka, sehingga wajahnya terlihat jelas. .

Gani sendiri bersaksi dalam pengadilan itu. Dan foto itulah yang menjadi senjata pengacara hukum Hendra untuk membebaskan Hendra dari segala tuntutan. Berita pengadilan Hendra pun mendapat porsi besar di Tribun. Bahkan sebelum Hendra disidang, Tribun sudah menurunkan preview tentang keganjilan penangkapan Hendra.
Bukan karena Hendra bobotoh Persib, tapi tentu semua karena menginginkan keadilan. Dan terbukti, keadilanlah yang bersuara. Berkat Tribun, khususnya foto Gani, Hendra bisa bebas. (*)

No comments: