KAKA Bila sudah bisa oces lagi. Ini pertanda, indikator Kaka sudah sembuh dari sakit demamnya selama seminggu penuh. Hasil cek darah di Lab Prodia menunjukkan darah Kaka normal. Trombosit oke, Leukosit cukup. Cuma kadar Hemoglobin yang rendah, persis seperti saya. Jadi intinya, kekhawatiran terkena DBD tidak terbukti.
Kalau begitu, Kaka sakit apa? Entahlah. Dokter juga tidak bisa memastikan. Saya sendiri curiga, bisa jadi itu gejala penyakit tipus. Soalnya demam berkepanjangan, di atas 39 derajat. Saat siang, suhu badan turun, saat malam naik lagi. Mungkin.
Sekarang teriakan Kaka terdengar kencang. Marah pun sudah bisa. Tertawa apalagi. Malahan tadi pagi, Kaka minta diperbolehkan naik sepeda. Tapi saya larang untuk sementara. "Besok saja oke? Kalau Kaka hari ini bisa makan 3 kali, terus obatnya habis semua. Besok boleh naik sepeda," kata saya.
Dia sempat merengut dan meminta "pertolongan" dari Bu Eri. Tapi jawabannya sama saja. "Besok yah, ibu kan libur. Kita main," kata Bu Eri.
Syukurlah, satu persatu orang-orang di rumah yang sakit, beranjak sembuh. Mbah Uti pun pagi tadi sudah "maksa" pergi belanja ke Pasar Baros. Padahal sudah diwanti-wanti jangan dulu pergi ke pasar. Nanti saja bulan depan. Tapi Mbah Uti "gatal" ingin belanja, aktivitas keseharian yang dilakoni Mbah Uti puluhan tahun. Tidak ke pasar dan bertemu para pedagang Cs-nya itu, seperti ada yang hilang.
Kini tinggal batuk-batuk saja terdengar di tengah rumah. Wajarlah, karena musim seperti ini penyakit batuk pilek gampang menyerang. Asal jangan penyakit berat saja. (*)
No comments:
Post a Comment