Tuesday, January 15, 2008

15 Januari, 8 Tahun Lalu

HARI ini tanggal 15 Januari. Sebuah tanggal yang memiliki catatan mendalam dalam sejarah Indonesia era 70-an. Peristiwa 15 Januari atau Malari di Jakarta, saat terjadi demo menentang pemodal Jepang oleh mahasiswa. Demo itu berubah jadi huru-hara yang memorak-porandakan Jakarta. Jakarta terbakar. Dan tokoh-tokoh mahasiswa yang rajin demo saat itu, seperti Hariman Siregar pun harus masuk bui.
 
Diantara kumpulan wartawan yang bergaya saat lampu mati ini, tinggal 4 orang yang masih bertahan sampai sekarang.
15 Januari, 8 tahun lalu. Juga memiliki arti penting, bagi kami, para wartawan pelopor Harian Pagi Metro Bandung, yang sekarang memakai nama Tribun Jabar. Hari itulah, kami para calon wartawan berkumpul untuk pertama kalinya di kantor yang belum jadi di Jalan Malabar no 7, tetangga kantor sekarang.

Tertidur di depan komputer sering kami alami, karena kecapekan setelah meliput dan piket malam.
Hari itu, kami harus memutuskan, bergabung dengan media baru yang saat itu belum ketahuan namanya atau mengundurkan diri. Kami disodori surat pernyataan. Saya, sebagi newbie, newcomer, langsung teken-teken saja, tidak banyak pikir. Saya lupa lagi, ada berapa banyak saat itu calon wartawan yang hadir. Rasanya lebih dari 20 orang. Ada beberapa orang yang mengundurkan diri, begitu tahu syarat dalam surat pernyataan. Atau karena tidak sesuai gajinya.

Yang saya tahu, ada beberapa teman satu kampus yang hadir: Bang Kander, Irna, lalu belakangan saya lihat juga Robby Sanjaya. Saat itu, belum ada perkenalan. Baru esoknya, perjuangan pun dimulai. Kami memulai pelatihan sebagai calon wartawan sebuah koran yang belum ada wujud dan namanya. Namanya baru diketahui, saat bulan Februari, menjelang hari-hati terbit perdana. Dan 23 Februari, terbitlah koran Metro Bandung, koran nonstop pertama di Kota Bandung. Sampai kini, saya masih berlabuh di perahu ini. (*)

1 comment:

endi's blog said...

hai salam kenal
ceritanya menarik sekali bung
kalo tak keberatan, lanjutin dong ceritanya. gak apa-apa kalo panjang, pake format "read more" aja. sekedar saran. salam perjuangan