Wednesday, January 23, 2008

Agum-Nu'man ke Tribun

TERNYATA benar, apa yang saya tulis dalam Sorot Tribun Jabar Edisi Senin 21 Januari 2008. Para kandidat calon gubernur dan wakil gubernur Jabar sudah menggelar sejumlah pendekatan, pengakraban, yang intinya kampanye terselubung, di sejumlah tempat.

Pasangan Agum Gumelar-Nu'man Abdul Hakim, yang memperkenalkan diri dengan nama AMAN, mengunjungi sejumlah media massa di Kota Bandung, termasuk Tribun Jabar. Kedatangan mereka ini bisa dibilang mendadak. Rapat bujeting para pengelola halaman Tribun setiap jam 4 sore harus mengalah, demi pasangan Agum-Nu'man ini, yang katanya mau datang jam 4.

Sementara pasangan Ahmad Heryawan-Dede Yusuf, menyebut diri Hade, juga menggelar acara di Ciamis. Ciamis adalah daerah konstituen Dede Yusuf. Sedangkan Danny Setiawan-Iwan R Sulandjana juga menggelar acara serupa. Iwan ikut kampanye pasangan calon walikota-wakil walikota di Bekasi. Danny bersiap safari kerja alias road show ke sejumlah daerah di Jabar Selatan.

Kesibukan pun terjadi di kantor kami begitu terdengar Agum-Nu'man mau ke kantor. Ruang rapat segera dibersihkan, makanan ringan pun dipesan. Tentu, sebagai pengelola halaman kota dan penyebar isu politik lokal, saya mesti ikut dalam pertemuan itu.

Biasalah, kalau yang datang kandidat yang akan bertarung di Pilkada,isi pertemuan takkan jauh beda dengan yang sudah-sudah. Awalnya menyebut sebagai silaturahmi. Hal yang tak pernah mereka, para calon itu, lakukan ketika sebelum proses Pilkada digelar. Mana ada cerita, Gubernur atau Wakil Gubernur, atau seorang Agum Gumelar, ujug-ujug datang ke kantor kami saat hari-hari biasa?

Agum Gumelar-Nu'man A Hakim mengangkat cendera mata khas Tribun Jabar berupa koran mini dengan foto master pertemuan hari itu.
Lalu keluarlah, isi sesungguhnya pertemuan itu. Keprihatinan atas kondisi Jawa Barat sekarang dan keinginan untuk memajukannnya, jika mereka terpilih. "Insya Allah, kalau terpilih, saya tidak ingin lagi melihat ada antrean minyak tanah, ibu yang tidak bisa memasak lagi saking miskinnya, bla bla bla," kata Agum.

Agum pun mengudar alasan mengapa ia memilih Nu'man sebagai pasangannya. Seperti diketahui, semula Agum dipasangkan DPP PDIP dengan Rudi Harsa Tanaya, Ketua DPD PDIP Jabar. Tapi Agum bergeming. Ia enggak mau sejoli dengan Rudi. "Saya ingin pasangan yang bisa diajak lari dengan cepat. Dan itu ada pada diri Pak Nu'man. Dia sudah berpengalaman dan mengetahui bagaimana Jabar. Saya jadi tidak akan meraba-raba lagi," kata Agum, percaya diri.

Nu'man pun ikut nimbrung dalam obrolan yang guyub dan penuh canda tawa itu. Ia setengah curhat soal perannya yang dibatasi oleh gubernur. "Saya diundang oleh Pangdam di suatu acara, ternyata Gubernur malah menugaskan asisten I yang membacakan pidato. Terus terang saya dongkol, langsung walk out," kata Nu'man. Omongan Nu'man ini langsung dipotong Agum. "Sudah-sudah, jangan semua tumpah di sini," kata Agum yang disambut tawa semua orang yang hadir dalam pertemuan itu.

Bagi Tribun, kunjungan para kandidat ini tentu menjadi sarana ampuh untuk berpromosi. Bagaimanapun, Pilkada adalah magnet yang bisa mengumpulkan dana sekaligus menggelontorkan kembali dana itu dalam jumlah besar. Ibaratnya mah, pilkada itu rezeki bagi media. (*)



No comments: