Wednesday, July 25, 2007

Suhu di Rancabali Minus 2-10 Derajat Celcius

TAK perlu jauh-jauh pergi ke Eropa, kalau hanya ingin merasakan cuada dingin. Di Bandung Selatan pun, ada daerah yang sangat dingin. Suhunya di bawah 0 derajat Celcius. Wow...
Memang seminggu belakangan ini, Bandung diterpa cuaca dingin menusuk. Tapi tentu masih taraf wajarlah. Paling dingin 15-16 derajat Celcius. Mungkin ini pengaruh transisi dari musim hujan ke kemarau. Pagi dingin menusuk sumsum, siang menyengat mengiris kulit.
Nah daerah yang temperaturnya menurun ekstrem hingga di bawah 0 derajat Celcius itu adalah kawasan Ciwidey dan Rancabali. Seperti dilaporkan reporter Tribun, Oktora, hasil pengukuran suhu yang dilakukan Petugas KPH Bandung Selatan memakai alat Termometer FM Transmitter, menunjukkan suhu Rancabali berada di kisaran 5-10 derajat Celcius.
Suhu terendah berada di perkampungan pemetik the Cibuni dan Kawasan Kawah Putih yang suhunya mencapai minus 2 hingga 10 derajat Celcius.
Suhu minus itu memang tidak sepanjang hari. Hanya terjadi pada pukul 05.00 hingga 09.00 WIB. Lewat jam itu, mungkin setelah matahari semakin tinggi, suhu di Rancabali kembali normal di kisaran 10-8 derajat Celcius.

Ha ha ha, normalnya saja 10-18 derajat, yang bagi kita di Bandung, sudah terasa dingin banget. Sedangkan pada malam hari, suhu tidak mengalami penurunan yang drastis. Paling-paling 5 - 8 derajat Celcius saja.
Tidak terbayang betapa dinginnya daerah selatan Bandung itu. Makanya teh bisa tumbuh subur, ya karena ada di dataran tinggi dan dingin. Kalau bagi para pemetik teh, suhu segitu mungkin gak ada apa-apa. Mereka lahir, besar, dan hidup di daerah super dingin. Sudah biasa, katanya.
Ingat kondisi dingin begini, ingat waktu berkemah di Ranca Upas. Ini tempat perkemahan, di dekat Cimanggu dan Kawah Putih. Kalau tidak salah, bulan Desember 1990. Saya bersama teman-teman Pramuka SMAN 2 Cimahi, kemping di sini. Selama kami kemping seminggu, tak pernah sehari pun matahari tampak bersinar. Dari pagi sampai pagi lagi, kabut tebal menutup kawasan perkemahan.
Bisa dibayangkan, semua perlengkapan kami basah. Baju seragam, ransel, tenda, semua basah. Kami pun tak pernah mencuci baju, karena percuma. Akhirnya baju-baju kering di badan. Tapi namanya Pramuka, ya senang saja. Bisa liburan, berkemah, nyanyi-nyanyi sambil duduk melingkari api unggun. Karena setiap hari cuaca berkabut terus, mau tak mau, acara api unggun pun digelar tiap hari. Supaya kita tidak kedinginan. Untungnya di bagian depan Ranca Upas, ada mata air panas. Ya, airnya benar-benar panas. Entah dari mana. Mungkin nerobos dari Kawah Putih, muncul di Ranca Upas. Jadi walau dingin membekukan badan, air panas selalu siap sedia mencairkan kembali badan yang kaku-kaku karena dingin. Brrrr... (*)

1 comment:

Anonymous said...

Who knows where to download XRumer 5.0 Palladium?
Help, please. All recommend this program to effectively advertise on the Internet, this is the best program!