Bingkai kecil ini bercerita tentang apa pun: Keseharian, tentang cerita sejarah, petualangan, rekreasi, ataupun pemikiran dan opini. Semoga Bermanfaaat!
Tuesday, July 03, 2007
Naik Delman
Kaka naik delman ditemani Teteh Nurul. Ada Wawa yang duduk di depan, yang di tengah saya gak tahu namanya. Di belakang Kaka, ada Aya sama ibunya. Ibunya Aya ini ternyata teman Bu Eri. Kalau gak salah teman SMP gitu. Lalu di depannya ada Teteh Nurul dan neneknya Wawa. Plus kusir dan asistennya, total jenderal ada 9 penumpang di delman itu.
Yang ikut acara ini bukan hanya anak-anak Playgrup dan TK, tapi juga anak-anak TPA, Azzahra English Course, lalu RA, yang semuanya di bawah yayasan Attaqwa. Karena jumlah muridnya banyak, dibutuhkan 33 delman untuk mengangkut semua. Tapi ternyata tidak semua murid ikut naik. Karena tiga delman paling belakang, diisi oleh orangtua murid.
Bagi Kaka, naik delman bukan hal yang istimewa. Aki Oma, dia ini masih terbilang saudara, adalah pengusaha delman di Prapatan Cihanjuang. Seminggu dua kali, Aki Oma yang sudah sepuh, tapi tampak sehat dan kuat ini, mengambil rumput di Unjani. Sejak dulu, daerah Unjani sudah terkenal sebagai daerah penghasil rumput. Tak heran, daerahnya disebut Kebon Rumput. Waktu kecil pun saya suka naik gerobak ikut Aki Oma mengambil rumput. Eh tahunya punya istri orang Unjani, tempat mengambil rumput itu, he he he ...
Sejak usia satu tahun, Kaka sudah sering naik kuda. Kalau ke Cihanjuang, selalu ingin naik delman Aki Oma. Bahkan kalau hari Minggu, dulu selalu ingin naik kuda. Terpaksa harus ke Pasar Atas dulu, karena di sana juga ada delman yang nongkrong menunggu para pembeli pulang dari pasar. Sampai sekarang, naik kuda adalah hobi Kaka. Dan naik kuda pun adalah sunnah Rasul. Dalam sebuah hadits, Nabi Muhammad menyebutkan, ajarilah anakmu berkuda, berenang, dan memanah. Mudah-mudahan jadi amal.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment