Bingkai kecil ini bercerita tentang apa pun: Keseharian, tentang cerita sejarah, petualangan, rekreasi, ataupun pemikiran dan opini. Semoga Bermanfaaat!
Thursday, July 19, 2007
Foto-foto Pakuhaji (Part-3)
BERKUDA adalah satu di antara banyak kegemaran Kaka. Saya sudah membiasakan Kaka untuk menunggang kuda sejak dia umur 1 tahun. Kaka pertama kali naik kuda di Jalan Ganesha, depan ITB Bandung. Awalnya masih berdua dengan saya. Setelah itu, saya lepas, biar dia sendiri naik kuda.
Entah kenapa kuda jadi hewan favorit Kaka. Mungkin karena bisa ditunggangi. Karenag selain menunggang kuda, Kaka juga senang naik delman. Di mana ada delman, pasti dia setop. Pokoknya harus naik, gitu kali pikiran Kaka.
Mungkin juga ada faktor turunan atau genetis yang mengalir dalam darah Kaka, sehingga senang pada Kuda. Dan darah itu dari saya. Kakek saya seorang pemilik kuda di daerah Prapatan Cihanjuang. Aki Ica, namanya. Bukan kakek langsung memang, tapi adiknya kakek. Tapi ya masih terhitung kakek juga. Beliau sudah meninggal waktu saya masih kecil.
Terus ada satu lagi kakek. Juga bukan kakek langsung, tapi kakek dari pinggir. Aki Oma namanya. Nah kalo dia ini rajanya kuda di Prapatan Cihanjuang. Siapa saja tukang kuda atau delman, baik di Cimahi, Cimindi, maupun Lembang, pasti kenal Aki Oma. Dan sampai sekarang masih sehat walafiat. Jagjag waringkas, kata orang Sunda. Padahal umurnya sudah mau 80 tahun-an.
Aki Oma memang tersohor sebagai tukang delman. Waktu zaman Roma Irama main film Satria Bergitar, gerobak dan delmannya Aki Oma disewa untuk dipakai pada film. Dulu kudanya banyak. Sekarang paling cuma 3 ekor lagi. Delmannya pun kalo gak salah cuma tinggal 2 lagi.
Setiap naik delman atau kuda, saya pasti bercerita tentang Aki Oma ini pada kusir delman. Dan rata-rata mereka kenal pada Aki Oma. Di Katumiri, misalnya. Usai Kaka menunggang kuda, saya ngobrol dengan pemilik kuda. Waktu saya cerita soal Aki Oma, dia langsung tanggap. "Oh cucunya Aki Oma. Wah itu sesepuh perkudaan di Cimahi. Saya juga kenal atuh," kata si emang tukang kuda yang tinggalnya di Lembang itu. Sampai kini, kita sekeluarga kenal baik dengan tukang kuda di Katumiri. Malah Kaka manggil dia Uwa.
Juga tukang delman di Pasar Atas atau di Cimindi, kenal juga dengan Aki Oma. Wah, Aki Oma memang punya nama besar di dunia perkudaan. Sampai sekarang, Aki Oma masih suka ke Unjani mengambil rumput. Sejak dulu, daerah Unjani sudah terkenal sebagai daerah penghasil rumput. Makanya muncul nama daerah Kebun Rumput. Sekali-kali saya bertemu dengan Aki Oma di jalan. Dan Kaka pun paling senang kalau naik delmannya Aki Oma.
Alasan lain kenapa saya menyuruh Kaka supaya bisa menunggang kuda adalah memenuhi Sunnah Rasulullah SAW. Nabi pernah bersabda," Ajarilah anak-anakmu menunggang kuda, memanah, dan berenang". Dua hal sudah saya lakukan, mengajar naik kuda dan berenang. Cuma satu yang belum, memanah. Dan tentu bukan saklek memanah, karena itu juga bisa berarti menembak. Kalau ada waktu dan Kaka-Adik sudah besar, saya akan ajarkan mereka menembak. Gini-gini juga saya pernah ikut latihan menembak waktu di Pramuka. Pernah juga ikut Kejuaraan Menembak AntarWartawan di Pindad. Untuk senapan sniper saya dapat poin sempurna. Cuma pistol yang nilainya 8. Sementara mitraliur, itu lho senapan mesih yang sekali keluar bisa 5-10 peluru, dapat nilai 9. Yah, gak jelek-jelek amat... (*)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment