TERNYATA laptop HP NX5000 yang biasa saya dan Bu Eri pakai di rumah kena virus Brontok, virus Pendekar Blank, virus SPH, lalu virus satu lagi. Saya mulai curiga laptop kena virus, waktu mengklik file, ternyata langsung ada duplikasinya. Di-delete, tapi muncul lagi. Kalau file duplikasinya dibuka, ternyata kosong melompong. "Wah, jangan-jangan kena virus nih," pikir saya waktu mau menyimpan foto-foto mudik Magelang kemarin ke Flash Disk.
Lalu saya lihat My Document. Ada file yang aneh. (Read Me) Pendekar Blank. Perasaan, saya tidak pernah menamai file semacam itu. Walah, beneran nih, ini mah virus. Karena enggak enak hati, saya tidak klik itu file. Dan memang beruntung. Kalau saja diklik, menyebarlah virus-virus menjengkelkan itu.
Tapi saya tetap tidak bisa tenang. Rupanya sang virus sudah merasuk ke sistem laptop. Jalannya laptop kian melambat. Dan ternyata lagi, laptop itu tak dibekali anti virus. Dulu terlupa menginstal Norton antivirus. Susah payah saya installkan Norton, beruntung bisa. Tapi waktu itu sang vitus tidak terdeteksi.
Saya putuskan bawa laptop ke kantor, buat diotak-atik anak-anak IT. Setelah berjuang keras, karena laptop tak bisa beroperasi, akhirnya ketahuanlah virus apa yang menyerang. Ary, tukang IT di kantor, bilang ada Pendekar Blank alias Blankon di laptop. Ada pakai Un Sav buat menetralisir. Akhirnya bisa juga dihilangkan itu virus. Namun berhubung sudah kena ke sistem, laptop tetap tak bisa jalan.
Terpaksa deh harus diinstall ulang. Memang sudah saatnya. Laptop itu sudah 3 tahun menemani kami. Membantu kerja kami, mengirim berita dari rumah, mengirim sorot, mengirim foto, kadang searching. Kalau laptop ini tidak bisa dipakai lagi, mana tahan. Komputer PC sudah teronggok, karena rusak berat. Hard disknya saya selamatkan dan saya pasang di komputer di kantor, biar memorinya besar. Yang tertinggal cuma monitor dan CPU saja. (*)
No comments:
Post a Comment