Friday, November 10, 2006

Attaqwa dan Lembah Madu


Beruntung hari ini, Bila bangun jam 07.00, dan mau langsung mandi. Walau harus "adu mulut" dengan ibunya, Bila berangkat sekolah sebelum jam 08.00. Saya yang kebagian tugas sebagai pengantar langsung siaga dan gerak cepat memakai baju. Maklum, saya masih tiduran di kasur, waktu Bila mau berangkat sekolah.
Tiba di PG Attaqwa, ternyata bel belum berbunyi. Tumben. Bila langsung mencari teman-temannya, yang cuma enam gelintir itu. Ya, kelas Bila cuma bertujuh. Maklum kelas PG Attaqwa baru mulai tahun ini. Mereka lebih dulu eksis di TK.
Begitu ketemu teman-temannya, Bila langsung lupa kalau dia diantar ayahnya. Saya sih tinggal ngacir aja. Nanti jam 10, baru ngejemput.
Attaqwa ini sekolah kedua Bila. Sebelumnya, kira-kira 1,5 tahun, Bila sekolah di Playgrup Lembah Madu, Warung Contong. Memang ada beda gaya antara Lembah Madu dan Attaqwa. Lembah Madu lebih banyak merangsang kegiatan motorik. Gak heran, kalau tiap minggu, pasti ada acara keluar. Minimal pergi ke kebun di daerah Gunung Bohong. Bermain di sawah, naik tank, pergi melihat pesawat terbang, berenang, adalah kegiatan outdoor lainnya yang menyenangkan bagi anak.
Kelebihan lainnya adalah sifat kekeluargaan. Di Lembah Madu, orang tua diajak ikut serta bermain dengan anak. Selain itu, memang ada kedekatan dengan semua orang tua. Soalnya memang ada beberapa teman di sini. Ada Susan, mamanya Afif. Dia cs waktu di SMA. Lalu Direktur Lembah Madu sendiri, Maya Yustia, adik kelas waktu di SMA juga. Di sini, semua orang tua ikut arisan dan menabung. Jadi waktu keluar, punya celengan.
Mengapa Bila pindah ke Attaqwa, karena saya khawatir dia jenuh di satu tempat. Kebanyang aja, Bila sudah sekolah waktu umur 2 tahun 4 bulan. Kalau terus digeder, pasti ada mas jenuh. Makanya pindah sekolah.
Pilihan jatuh ke Attaqwa, karena dekat dari rumah dan tidak terlalu mahal. Selain itu, TK-nya memang lumayan. Jadi saya berharap PG-nya juga bagus. Namun memang setelah 4 bulan sekolah, tidak seaktif di Lembah Madu. Kegiatan keluar minim. Anak hanya main di dalam ruangan yang tidak terlalu besar dengan jumlah mainan yang juga sedikit. Tapi tak mengapa, yang penting Bila punya teman baru, dan wawasan baru, tidak di satu tempat saja. Dan mudah-mudahan tidak jenuh. (*)

Catatan: Foto di atas adalah foto waktu Bila naik pesawat capung yang lagi parkir di apron Bandara Husein Sastranegara Bandung. Waktu itu, PG Lembah Madu yang mengadakan kunjungan ke Husein. Selain pesawat kecil, anak-anak juga diperkenalkan dengan berbagai jenis helikopter.


1 comment:

Cara Mengatasi WC Mampet said...

sipp gan info nya sangat menarik
dan menambah wawsan terimakasih