Sabtu pagi, seperti biasa, saya sudah bersiap untuk latihan sepakbola Tribun FC. Ya, latihan ini rutin satu minggu sekali. Kali ini tidak ada lawan. Saya kontak Ferry Kurnia, anggota KPU Jabar, katanya baru siap Sabtu depan.
Tidak terasa sudah delapan bulan, Tribun FC berlatih di Lapangan Kavaleri. Usai Liga Media Februari 2006 lalu, kami memutuskan untuk tetap solid dan berlatih keras, supaya tahun depan main lebih bagus lagi.
Tribun FC sendiri kelanjutan dari Metro Bandung FC. MB FC terbentuk tahun 2003, waktu ada Liga Antar Media di Bandung. Sempat beberapa kali uji tanding dengan klub perusahaan, setelah itu vakum. Baru muncul lagi ketika ada Liga Media, dan kita membawa bendera baru, Tribun FC.
Sebetulnya kita beruntung saat ini masih punya lapangan untuk berlatih. Waktu dulu vakum juga, karena kendala lapangan. Selain itu, soal klasik, masalah dana. Tak sepeser pun uang dari perusahaan mengalir untuk Tribun FC. Ini semua murni swadaya teman-teman. Mereka iuran per bulan Rp 10.000 buat bayar sewa lapang Rp 250.000.
Hanya memang tidak semua punya kesadaran untuk bayar iuran. Seringnya kita ditolong sama donatur, Tiah SM. Dia ini wartawan yang ngeliput di Pemkot Bandung. Setiap dapat iklan dari Pemkot, ada saja 100-200 ribu disumbangkan untuk Tribun FC. Thanks Teh Tiah.
Sebelum di Lapang Kavaleri, kita sempat latihan di Lapangan Batununggal. Itu pun nebeng sama kesebelasan Bank, saya lupa lagi namanya. (o iya, Bank Artos). Mereka butuh lawan tanding, nah kita jadi lawan tandingnya dan berlanjut. .
Sayang hari ini, kita latihan tidak full. Yang ikut latihan cuma 14 orang. Main 7 lawan 7, jelas bikin ngos-ngosan. Karena itu, jam 10.30, latihan udah bubar dan saya bergegas ke kantor, lalu segera ke Jalan Cimanuk. Saya berencana mau berburu buku di BBM (Borong Buku Murah) yang diadakan oleh Kelompok Gramedia. Kebetulan jatah beli buku bulan ini belum dipake. Tadi pagi udah dibekalin uang buat beli buku sama Bu Eri.
BBM ini dibuka Jumat kemarin ,tapi saya gak tahu kalo ada bursa buku, murah lagi. Semua buku cuma Rp 2.500. Murah beneeeeeer...Katanya mesti pagi-pagi, biar dapat buku bagus. Lewat tengah hari, buku sudah habis, yang tersisa cuma komik-komik.
BBM ini dibuka mulai jam 10.00. Karena latihan sepakbola dulu, saya baru datang jam 11.00. Dan ternyata bener. Buku-buku bagus yang nyisa cuma beberapa gelintir lagi. Ternyata orang lain sudah menunggu sejak pagi, sebelum BBM dibuka. Wah payah deh...
Catatan : Foto di atas itu waktu Tribun FC (jongkok, saya nomor lima dari kanan) melawan kesebelasan DPW PKS Jabar, 23 September 2006, sehari sebelum puasa. Dikirain bakal mudah mengalahkan mereka, taunya kita yang dibantai 5-0 bro..
No comments:
Post a Comment