Hari-hari ini, di rumah, kami lagi hangat membicarakan soal pembantu rumah tangga. Ya, sebelum dan sesudah Lebaran, kami tak punya pembantu. Soalnya, pembantu asal Borobudur Magelang, Mbak Pur, yang baru 1,5 bulan kerja di rumah, teu parigel. Apa tuh teu parigel? tidak cekatan, cenderung malas. Akhirnya seminggu sebelum Lebaran, dia kami pulangkan ke kampung halamannya.
Selama tidak ada pembantu, jelas pekerjaan rumah jadi berat, terutama bagi bapak dan ibu. Yah, selama ini memang lebih banyak bapak dan ibu yang ngurus rumah. Karena kami berdua bekerja, dan pulang larut malam. Kesempatan beberes rumah hanya ada waktu hari libur.
Nah sebelum Lebaran, istri saya sudah pesan pada Bu Amel, reporter RRI. Kalau pembantunya pulang kampung , tolong sekalian dicarikan juga kawannya yang mau kerja di Cimahi.
Sebenarnya beberapa teman sempat menawarkan untuk mencarikan pembantu, tapi semua ditolak. Alasannya sudah pesan ke teman, khawatir dapat orang juga, nanti jadi dobel.
Tunggu punya tunggu, pembantu rumah tangga Bu Amel pulang Sabtu lalu, dan ternyata kabar buruk: dia tidak membawa teman. Tadinya katanya mau, tapi pas mau berangkat jadi gak mau.
Ya sudah, terima nasib.
Kami memang butuh pembantu, karena tiga bulan lagi istri saya melahirkan. Tentu akan semakin banyak pekerjaan rumah tangga. Kalau dulu, saat baru satu anak, mungkin masih bisa saya tangani. Untuk cuci popok, baju bayi dan sebagainya saya yang ngehandel. Kalau sudah dua, ini yang rada ribet. Ngurus Bila saja buat mandi, susahnya minta ampuuuuun.
Mudah-mudahan minggu depan sudah ada pembantu. Teh Rini, dia istri Mas Rikhan kakak Eri yang pertama, katanya mau nyari ke Sukabumi. Kemarin-kemarin ada orang Sukabumi yang datang ke rumah, mau bekerja. Tapi gak kami terima, karena khawatir dobel PRT.
Mudah-mudahan saja ada orang yang mau. Gimanapun kami memang harus berterima kasih pada para pembantu rumah tangga. Mereka yang meringankan pekerjaan rumah tangga kita. Tengok saja saat musim mudik Lebaran, beberapa banyak ibu rumah tangga yang kelimpungan karena tidak punya pembantu.
Jadi bersyukurlah kalau punya Pembantu. Dibaik-baikin, jangan dimarahi, anggap sebagai keluarga sendiri, supaya mereka kerasan. Ingat sabda Rasullulah SAW: "Bayarlah upah sahayamu (pembantu, pekerja) sebelum keringat mereka kering".
No comments:
Post a Comment