Saturday, September 13, 2008

Singapura

BESOK pagi jam 7.00 WIB, Bu Eri akan terbang ke Singapura. Ada tugas dari kantor untuk liputan kesehatan di Negeri Singa. Tadinya Bu Eri mau nginap dulu semalam di Jakarta, biar dekat ke bandara Soekarno Hatta. Tapi berhubung sendirian, gak berani, terutama subuh-subuh pas meluncur dari hotel ke Bandara. Naik taksi di Jakarta emang mesti hati-hati. Banyak cerita kriminal taksi di ibukota. Jadi, akhirnya tengah malam nanti, saya mengantar Bu Eri ke Bandara.

Rencananya mau pakai travel Cipaganti. Dijemput jam 12 malam ke Unjani. Tapi sampai sekarang, saya masih di kantor. Masih menggarap satu halaman lagi. Dan ada Persib sedang main lawan PSMS di Stadion Jatidiri Semarang. Skor sementara 1-0 buat Maung Bandung. Si plontos Rafael Bastos nyetak gol dari titik penalti.

Ya mudah-mudahan, sebelum jam 12, sudah ada di rumah. Paling cuma menyimpan ransel. Langsung berangkat lagi. Ngejar subuh di Bandara, biar tenang. Walau harus menunggu cukup agak lama, tak apa. Yang penting sudah ada di bandara, tidak terlambat. Datang sebelum waktu yang ditentukan, lebih baik bukan?

Ini kali kedua Bu Eri ke negeri jiran itu. Kalau gak salah tahun lalu juga ke sana, juga untuk liputan kesehatan. Bedanya, dulu yang mengundang itu Singhealth, konsorsium rumah sakit-rumah sakit besar di Singapura. Sekarang yang mengundang Paragon, katanya sih rumah sakit khusus kanker plus. Plus di sini adalah selain rumah sakit, Paragon juga adalah mal dan hotel.

Negeri sekecil itu, kayaknya Kabupaten Bandung lebih besar, memang jadi sedang mengembangkan wisata kesehatan. Soalnya banyak warga Indonesia, tentu yang berduit banyak, berobat di sini. Apalagi di Singapura banyak orang-orang kaya dari Indonesia yang menetap. Padahal, bisa jadi, di Indonesia pun sudah ada teknologi pengobatan yang canggih. Hanya faktor biaya yang kelewat mahal yang jadi kendala.

Mudah-mudahan Bu Eri selamat sampai di tujuan. Dan pulang kembali dengan selamat.

No comments: