Saturday, September 13, 2008

Laskar Pelangi on The Movie

WADUH senangnya, film Laskar Pelangi hasil adaptasi novel best seller "Laskar Pelangi" Andrea Hirata, bakal tayang tanggal 25 September 2008 di seluruh Indonesia. Berarti, hmm, berapa hari lagi yah? 12 hari lagi. Wah gak sabar pengen nonton. Saya prediksikan, film yang novelnya begitu menginspirasi ini bakal booming, sebooming novelnya. Pasti penonton film ini bakal antre seantre-antrenya, hingga pihak pemilik bioskop harus buka 2 atao 3 studio untuk memutar Laskar Pelangi.

Semalam saya nonton Kick Andy di Metro TV, membahas soal Laskar Pelangi on The Movie ini. Ditampilkan 10 orang pemeran Laskar Pelangi. Memang Mira Lesmana dan Riri Riza jago merekrut orang. Karakter pemain debutan asli orang Bangka Belitong itu mirip dengan tokoh-tokoh real Laskar Pelangi saat kecil.

Zulfani yang memerankan Ikal, Andrea kecil, ternyata mirip Andrea saat kecil. Saya tertawa melihat kepolisian Zulfani saat ditanya Andy Noya adegan mana yang paling sulit. "Waktu pacaran sama Aling," kata Zulfani. Geer penonton tertawa. Andy pun terus mencecar letak kesulitan Zulfani. "Jadi ada adegan Ikal melihat tangan Aling?". Iya ada," jawab Fani. Lalu ada juga saat Ikal saling pandang di kolong meja," tanya Andy lagi. "Itu yang paling sulit," tukas Ikal,eh Zulfani, yang disambut tawa pemirsa studio, dan juga saya di rumah. "Malu," jawab Zulfani ditanya alasan adegan itu paling sulit. Wah, bener, polos banget.

Hanya tokoh Harun yang tidak tampil di Kick Andy. Saya lupa namanya. Tapi pemeran Harun, penyelamat SD Muhammadiyah Belitong ini, benar-benar memiliki kelainan. Dia adalah siswa SLB di Babel.

Setting lokasi pun dibuat sedemikian rupa agar mirip dengan deskripsi Andrea tentang sekolahnya yang bocor di sana sini dan jika sore atau malam hari berubah jadi kandang kambing. Adegan tarian Afrika yang heboh itu pun dibuat rancak. Cut Mini pun pantas jadi Bu Muslimah. Ah, pokoknya mah tonton aja deh film ini. 12 hari lagi kok.

Salut dua jempol tentu harus diacungkan pada kerja keras tim Miles dan Riri yang begitu maksimal untuk mewujudkan film yang menginspirasi hidup banyak orang. Seperti Andrea bilang, novel Laskar Pelangi bukan hanya sekadar kisah anak-anak kuli di Belitong, tapi sebenarnya gambaran pendidikan di negeri ini. "Saya ingin film ini juga bisa menginspirasi orang-orang di negeri yang tengah kesulitan mencari teladan hidup, krisis, bahwa masih ada orang yang memiliki semangat seperti Bu Muslimah dan Laskar Pelangi. Dan mimpi itu menjadi awal kita untuk meraih sesuatu yang ada di depan. Ternyata sesuatu yang di depan itu sebenarnya ada dalam jangkauan kita. Siapa sangka, Zulfani, anak seorang tukang jam di Tanjung pandan bisa menjadi aktor bersinergi dengan sineas-sineas terbaik negeri ini," begitu Andrea bilang.

Bermimpilah, dan raih mimpi itu dengan penuh semangat dan kerja keras. Ada kemauan, pasti ada jalan. "Menarilah dan terus tertawa, walau dunia ini tak seindah surga..." suara Giring, vokalis Nidji, terus bergema. (*)

No comments: