Monday, September 29, 2008

My Home Metamorphosis (7): Gagal Ditempati

HOWG!! Eh gimana sih salam khas Winnetou kalau bertemu Old Shatterhand? Kalau gak salah memang begitu, Howg. Apa hubungannya salam Winnetou itu dengan pembangunan rumah saya? Enggak ada, he he..

Ini mah karena saya lama tak menuliskan perkembangan pembangunan rumah, sehingga rasanya perlu memberi salam pembuka seperti itu. Bagaimana bentuk rumah saya jelang Lebaran ini? Apakah sudah jadi? sudah siap ditempati?

Jawabannya mudah, secara bentuk, rumah itu sudah jadi. Tapi belum siap ditempati. Rumah itu sudah bergenting, itu pasti karena di tulisan terakhir juga sudah diceritakan. Railing tangga dan balkon pun sudah dipasang, itu berita terkininya. Bahkan plafon lantai atas pun sudah dipasang dan dicat. Persoalannya, rumah tetap belum bisa dihuni, karena belum berlantai, berkaca, berpintu, berkamar mandi, bercat, dan ber ber lainnya. Intinya, Lebaran kali ini kami sekeluarga hanya bisa memandangi rumah dari luar saja dan merayakan Lebaran di rumah kontrakan.

Sabtu (27/9) lalu adalah hari terakhir para tukang bekerja. Mereka sudah bekerja kurang lebih 3,5 bulan. Dan hasilnya sudah tampak. Rumah sudah berdiri. Tinggal pengerjaan akhir saja. Sepekan sebelum pulang, mereka sudah saya bekali THR plus sarung, baju koko, sirup, dan kue kaleng.

Mudah-mudahan setelah Lebaran nanti, mereka kembali bekerja dan dapat menyelesaikan rumah dalam waktu kurang dari dua bulan. Mengapa harus dua bulan? Karena umur rumah kontrakan tinggal segitu, tinggal dua bulan. Kalau tak rampung akhir November, bingung deh mau tinggal di mana.

Sebenarnya untuk mengundang para tukang kembali bekerja pascalebaran agak berat. Tentu ini berkaitan dengan kondisi keuangan. Uang pinjaman dari bank sudah habis dan hanya bisa merampungkan rumah tak berlantai tak berkaca. Saya berpikir keras untuk mengatur uang yang ada, kemudian mengatur barang apa yang bisa dijual atau digadaikan. Rasanya, episode setelah Lebaran nanti adalah episode paling berdarah-darah. Semua daya upaya bakal dikerahkan untuk menuntaskan, paling tidak 90 persen rumah. Biar bisa ditempati. Semua gaji sudah dipotong sana sini untuk menutup utang, sehingga tak memungkinkan lagi untuk meminjam. Tapi saya yakin, "pinjaman" dari Allah SWT akan datang. Momentum Ramadan bagi saya adalah momentum untuk mendatangkan pinjaman itu. Yakin.

No comments: