Sabtu 15 Maret. Tim tenis lapangan Tribun kembali berlaga di ajang Kejuaraan Antarmedia Batununggal Indah Club. Minggu lalu, tim ini sukses menggulung tim tenis Bandung TV, 3-0.
Rencananya Tribun akan berhadapan dengan tim Radio Dahlia dan Pikiran Rakyat. Namun Radio Dahlia tak muncul, sehingga Tribun menang WO. Tiket ke semifinal pun sudah digenggam.
Tribun pun harus menghadapi tim unggulan, Pikiran Rakyat, untuk memperebutkan juara Pool A. Sejak awal, Tribun sudah melepas game ini. PR diperkuat jago-jago tenis, bahkan pelatih tenis pun ikut serta. Jelas Tribun kalah kelas. Pemain Tribun baru belajar pegang raket tenis, sementara mereka sudah menguasai seluruh sudut lapangan.
Tribun kalah telak 0-3. Benar-benar telak, karena dari tiga partai ganda, Tribun hanya diberi satu angka. Angka 1 itu didapat saat saya dan Deden berhadapan dengan Purnomo/Zulkifli di partai pertama. Saat bermain, saya pun tak bisa fokus karena berbagai alasan. Servis melenceng ke sana ke mari. Sementara di partai kedua dan ketiga, pemain Tribun tak satupun yang bisa memecahkan telur.
Pemain Tribun memang kelabakan. Selain harus bermain tenis lapangan, ada pemain yang juga harus bermain bulutangkis di saat yang bersamaan. Jadinya, ya di bulutangkis kalah, di tenis pun begitu. Karena tidak bisa fokus. Hanya memang, diotak-atik seperti apapun, pemain Tribun tidak akan menang melawan tim dengan pelatih yang turun bermain. Tak mengapa, itu
jadi pelajaran dan pengalaman bagi kami, para pemain Tribun, bagaimana bermain yang baik.
Walau kalah, Tribun tetap lolos ke semifinal, karena menjadi runner up Pool A. Rencananya, Minggu 22 Maret, Tribun akan menghadapi tim unggulan lainnya, RRI yang jadi jawara Pool B. Strategi pun mulai dipancang, supaya kekalahan kemarin tidak terulang. Setidaknya, kami bisa menapak ke Final. Itu target Tribun. Masuk semifinal saja, senangnya bukan main. Apalagi bisa jadi nomor dua, atau malah jadi nomor satu. Hmm, siapa tahu. (*)
No comments:
Post a Comment