Monday, March 31, 2008

Arsitek Amatiran

CITA-cita membangun rumah tahun 2008 ini sudah dipancang sejak dua tahun sebelumnya. Karena itu, saya dan Bu Eri giat menabung, menyisihkan sedikit demi sedikit penghasilan. Tak hanya itu, saya pun wara-wiri mencari referensi tentang rumah. Tentu kami ingin rumah itu lebih baik dari sebelumnya, dari sisi konstruksi ataupun artistik.
Langkah awal yang saya lakukan adalah membuat denah rumah idaman itu. Saya buat beberapa denah alternatif. Dan proses itu melalui diskusi, debat panjang dengan bapak mertua saya. Sampai pernah, bapak mertua saya marah, mungkin tersinggung, gara-gara usulannya saya debat. Memang benar, tanah rumah itu beliau yang membangun. Tapi kan anak juga tentu punya selera dan cita rasa sendiri yang berbeda dengan bapak.



Tapi karena saya ini arsitek amatiran, maksudnya arsitek dadakan, karena denah harus
cepat beres, ya membuatnya pun seadanya. Dan ternyata tidak pernah beres. Kalau soal denah,
masih okelah. Tapi kalau harus menggambar rumah tampak muka, tampak samping, saya menyerah.
Akhirnya, setelah konsultasi dengan Teh Teti, istrinya Kang Embing (Harry Sujana, fotografer PR), tanya ini itu, diputuskan pembuatan denah harus memakai jasa arsitek beneran. Digaetlah teman Teh Teti untuk menjadi arsitek, perancang rumah kami. Pak Cardi namanya. Karena atas rekomendasi Teh Teti, tarif Pak Cardi pun tidak dipatok mahal. Yah, tarif pertemanan lah.
Memang di tangan ahlinya, semua urusan pasti beres dalam waktu cepat. Setelah beberapa kali revisi dan mengakomodasi keinginan bapak untuk membuat tangga di luar, akhirnya blue print
rumah itu pun selesai.
Sebetulnya, bukan sok-sokan kami pakai jasa arsitek. Lha, rumah kami di tengah kampung kok, ngapain juga pakai arsitek. Persoalannya, kami tidak punya dana yang cukup untuk membangun rumah sampai tuntas. Jadi satu-satunya cara adalah meminjam dana ke bank. Nah untuk meminjam dana itu dibutuhkan Izin Mendirikan Bangunan (IMB).  Untuk mengurus IMB, dibutuhkan yang namanya gambar teknis rumah. Di situlah peran arsitek.
Tak hanya itu, saya pun meminta ke Pak Cardi untuk dibuatkan Rencana Anggaran Belanja (RAB). Itu juga salah satu persyaratan meminjam ke bank. Berbekal rancangan Pak Cardi itulah, saya akan mengutang dan memulai membangun rumah, bulan depan. (*)

No comments: