Bingkai kecil ini bercerita tentang apa pun: Keseharian, tentang cerita sejarah, petualangan, rekreasi, ataupun pemikiran dan opini. Semoga Bermanfaaat!
Wednesday, April 02, 2008
Rasanya Baru Kemarin...
Rasanya baru kemarin, Nak, ayah lihat ibumu mengandungmu. Jalan tertatih-tatih saat usia kandungan sudah 9 bulan. Lalu ibumu bilang, sudah terasa mulas, dan ayah bergegas membawa ibumu ke rumah sakit. Ayah menunggui kelahiranmu detik demi detik. Tak lama setelah azan magrib, lahirlah engkau, Nak.
Masih teringat jelas, bagaimana suara tangis pertamamu saat melihat dunia. Kaget. Karena di dalam perut ibumu, kau rasakan kenyamanan, juga kegelapan. Cahaya dunia yang pertama kau lihat, membuat matamu berkerejap-kerejap.
Kini satu tahun lebih dua bulan, kau sudah bisa berjalan, bahkan berlari, walau masih seperti robot. Kedua tangan terangkat ke atas, dan kau berjalan sambil berceloteh. Bahasa yang ayah tidak mengerti. Tapi sudah banyak kosakata yang bisa kau ucapkan. Dan kau pun, Nak, sudah tahu beberapa bagian tubuh. Saat bilang perut, kau menepuk perutmu sendiri. Kalau bilang kaki, kau akan mengangkat kakimu. Kalau disebut hidung, telunjuk mungilmu akan masuk ke lubang hidung. Entah siapa yang mengajarimu.
Karena ayah dan ibu, tak punya banyak waktu untuk mengajarkan itu semua. Maafkan ya Nak... Tak heran, ibumu selalu bilang 'kayak mimpi yah, punya dua anak kecil". Dan itu setiap tahun selalu begitu. Jadi, ibumu masih terus bermimpi, tak percaya sudah melahirkan dua anak.
Selain kakakmu, kau pun sudah bisa protes. Protes kalau ditinggal bekerja. Menangis kalau melihat ayah memangku kakak. Atau ibumu memegang kakakmu. Kau sudah semakin pintar. Tak lagi hanya sekadar menonton ayam-ayam kampung yang berseliweran di sekitar rumah, tapi sudah berani mengejar. Kadang, tanganmu usil menjeplak pipi kakakmu. Ada anak kecil lain datang ke rumah pun kau ribut, melarang mendekat.
Ah, rasanya baru kemarin...(*)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment