Bingkai kecil ini bercerita tentang apa pun: Keseharian, tentang cerita sejarah, petualangan, rekreasi, ataupun pemikiran dan opini. Semoga Bermanfaaat!
Wednesday, October 03, 2007
Kaka Bila 5 Tahun
Senin 1 Oktober kemarin adalah hari ulang tahun ke-5 anak sulung saya, Nabila Khoirunnisa Azzahra, biasa disapa Bila atau Kaka. Sehari sebelumnya, Kaka sudah mulai "ngadat". "Aku mau dirayain ah ulang tahunnya," begitu Kaka bilang.
Terpaksalah untuk memenuhi permintaan itu, saya dan Bu Eri mengatur waktu. Kita sepakati saja, perayaan sederhana ultah Kaka digelar saat buka puasa. Yang diundang cuma keluarga saja. Lebih dari itu, untuk persiapan singkat acara itu, saya pun harus tukar hari libur supaya s. Biasanya libur reguler saya setiap minggu adalah hari Jumat. Berhubung ultah Kaka, saya ganti ke Senin. Jadi Jumat depan saya mesti masuk kantor.
Ada yang membuat saya dan Bu Eri heran saat 1 Oktober itu. Saat sahur, Kaka langsung bangun, tanpa perlu dibangunkan dua kali. Padahal, sejak puasa pertama sampai 1 Oktober itu, dia tak pernah sekalipun ikut sahur. Pasti marah setiap saya bangunkan sambil nelungkup dan tidur lagi. Dengan manis, Kaka pun ikut sahur. Tentu saja, kita senang bukan main. "Wah, pas 5 tahun, Kaka mau sahur dan puasa," kata saya dalam hati.
Hari-hari sebelumnya, waktu sahur Kaka adalah jam 7. Lalu bukanya jam 10 saat pulang sekolah. Setelah itu puasa lagi sampai jam 1 siang. Itu pun yang kita tahu, karena lebih banyak lupa dan ngemilnya ketimbang puasanya. Maklumlah namanya juga anak-anak. Nah, pulang sekolah, seperti biasa, saya menjemput Kaka. Di jalan, waktu saya tanya, Kaka masih puasa. "Aku gak sabar mau ulang tahun". Halah anak segede unyil sudah seperti itu bahasanya.
Tiba di rumah, rupanya Kaka tidak kuat menahan haus. Ia pun minum susu ultra dan air putih. "Tadi kan di sekolah aku tidak minum, jadi sekarang minumnya," kata dia. "Lho kan katanya puasa. Kalau enggak puasa enggak jadi deh ulang tahunnya," ujar saya. "Iya deh mau puasa lagi".
Karena memang tidak mengundang teman-teman main Kaka, sederhana saja, persiapan pun singkat juga. Jam 4, setelah Bu Eri kirim berita dari rumah, kita segera meluncur ke tukang sate di Pintu Timur Stasiun KA Cimahi. Wow, pembelinya membludak, luar biasa. Padahal itu baru jam 4 lebih dikit.
Nunggu setengah jam, baru kelar. Karena baru sate ayam yang dibeli, kita pun mampir dulu ke Bu Sri, Sate Klaten, pesan sate sapi atau kambing. Dari situ, langsung meluncur ke Kartika Sari membeli kue tart.
Setelah semua makanan dibeli, kita pulang dan membereskan ruang tengah buat acara sederhana. Karena enggak neko-neko, yang penting ada kue tart dan acara tiup lilin, itu sudah dianggap Kaka sebagai perayaan Ulang Tahun.
Waktu beduk Magrib berbunyi dan azan berkumandang, Kaka langsung loncat kegirangan. "Asyik sebentar lagi mau ulang tahun. ayo-ayo ke sini semuanya," teriak dia.
Setelah tajil dan salat Magrib, semua keluarga pun berkumpul. Ada Mas Rohman, Mbak Ani, dan Teh Rina. Lalu keponakan semua juga hadir.
Sebelum acara tiup lilin dan potong kue, Mbah Kakung membaca doa dulu untuk keselamatan Kaka, khususnya, dan kita sekeluarga. Baru lilin pun ditiup. Tapi susahnya minta ampun. Kaka nggak bisa memadamkan api lilin dalam sekali tiup. Butuh beberapa kali, baru bisa padam. Mungkin itu karena gigi bawah Kaka ompong, jadi anginnya tidak terkumpul dan tidak bisa meniup, he he..
Ya yang penting, Kaka senang, dan semua ikut menikmati kegembiraan Kaka. Semua bisa berkumpul, makan bersama dan mensyukuri nikmat yang telah Allah SWT berikan. Bagi kami, itu saja sudah cukup. (*)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comment:
Walau terlambat, semoga tidak mengurangi makna mensyukuri nikmat Allah dan anugerah Tuhan atas umur yang panjang kepada ananda Nabila Khoirunnisa Azzahra. Semoga makin panjang umur, membawa rezeki, kebahagiaan dan penghibur ayah dan ibu, kang Mac dan Mbak Eri.
Sukses selalu buat kang mac, keluarga dan Tribun Jabar.
Papa Uli
Depok
Post a Comment