CALON Wakil Gubernur Jabar, Iwan Ridwan Sulandjana, tak mau ketinggalan dari cagub/cawagub yang lain yang sudah mampir ke kantor Tribun. Rabu (20/2), mantan Pangdam III Siliwangi itu disertai rombongan "pakar dan penasihat" berkunjung ke Malabar no 5.
Sosok Pak Iwan Sulandjana tidak asing bagi saya. Saat menjabat jadi Pangdam III Siliwangi, tahun 2004, saya pernah mewawancarai Pak Iwan secara khusus, terkait Siliwangi dan eksistensi ke depan. Juga permasalahan sosial yang saat itu berlangsung, yaitu PHK besar-besaran karyawan PTDI. Selain Pak Iwan, Pangdam Siliwangi yang pernah saya wawancarai khusus adalah Pak Darsono, pendahulu Iwan.
Saya tahu Pak Iwan akan ke kantor sehari sebelumnya. Bu Eri yang memberi tahu. "Pak Iwan mau ke Tribun besok jam 2," katanya. Maklum, Bu Eri memang tengah bertugas
menempel pasangan cagub-cawagub Danny Setiawan-Iwan Sulandjana. Jadi setidaknya tahu kemana saja agenda mereka ini.
Lalu Rabu pagi, sebuah pesan singkat mampir. "Ini Mahmud? Saya Dadan, dulu PR. Skrang bantu tim media DAI. IS mau ke Tribun jam 2 hr ini. Apa bs?". Oh, rupanya Kang Dadan Hendaya, senior saya di kuliahan dulu, yang ilubiung dalam tim sukses Danny-Iwan.
Pukul 13.40, rombongan Iwan Sulandjana sudah datang. Yang dibawanya memang tak tanggung-tanggung. Ada Ipong Witono, anak mantan Pangdam Siliwangi 60-an yang sekarang giat di Rumah Nusantara. Lalu Ada Herman Ibrahim, mantan Kapendam III, Kabiro Humas Depdagri. Pensiunan kolonel AD, teman seangkatan Wiranto dan Agum Gumelar. Juga pengamat politik dan intelijen, sekaligus pengurus Majelis Mujahidin Indonesia. Tak cuma itu, ikut pula Abah Iwan Abdulrahman, sesepuh Wanadri. Juga akademisi Budi Radjab, antropolog Unpad. Tak ketinggalan, sesepuh politisi Jabar, Kang Tjetje H Padmadinata, serta yang lain-lainnya.
Karena yang berkumpul adalah orang-orang yang biasa menulis, berdebat, berdiskusi. Jadilah pertemuan cawagub dengan Tribun itu sebagai arena diskusi hangat. Segala macam isu dibahas. Mulai persoalan independensi koran, isu tentang NU Jabar, pemetaan politik Jabar, isu tentang Jenderal Bintang 2 dan Bintang 4, isu Siliwangi, sipil militer, kekuatan dan strategi Iwan, dan sebagainya.
Luar biasa, semua dikupas. Tapi tentu tak untuk diekspos. Cuma kami, awak Tribun yang mengetahui seluk-beluk di balik layar Iwan Sulandjana. 2 jam lebih pertemuan itu berlangsung. Di penghujung pertemuan, seperti biasa, ada pertukaran cenderamata. Iwan menyerahkan jam bergambar Danny-Iwan dan bibit pohon. Ini pasti idenya Abad Iwan, sebagai pecinta lingkungan. Sementara Tribun, seperti biasa pula, memberikan koran mini edisi pertemuan hari itu lengkap dengan foto hasil jepretan saya. (*)
No comments:
Post a Comment