Monday, April 06, 2009

Ajari Anak-anakmu: Berkuda, Berenang dan Memanah

ITU salah satu ungkapan yang dikatakan Khalifah Umar bin Khattab RA. Berkuda, berenang, dan memanah. Tiga keterampilan yang setidaknya harus dimiliki anak-anak penerus semangat Islam.


Tentu ada alasan kuat mengapa Umar menyuruh para orang tua Muslim mengajari anak-anaknya dengan keterampilan-keterampilan khusus tersebut. Bagi masyarakat di padang pasir, berkuda dan memanah adalah barang yang lumrah. Naik kuda ataupun naik unta merupakan keseharian mereka. Binatang-binatang itulah yang menjadi tunggangan dan peliharaan masyarakat Arab.

Tapi berenang? Wow, ini yang agak mengherankan. Orang Arab tidak terlalu suka air. Kolam renang adalah hal yang sulit ditemukan. Kalaupun kolam, itu berbentuk oase atau wadi. Dan kebanyakan dipakai sebagai sumber minum. Air sangat sulit ditemukan di daerah padang pasir.

Tapi Umar meminta para orang tua muslim mengajarkan berenang. Tentu ada hal yang jauh di luar jangkauan pemikiran masyarakat muslim 15 abad lalu. Bisa berenang memang sangat perlu. Ketika tsunami menerjang, atau yang terakhir, ketika Situ Gintung jebol, orang yang bisa berenang tentu lebih dimudahkan untuk menyelamatkan diri.

Saya pun mengenalkan Kaka Bila dan adik Mira pada hewan Kuda. Biar mereka berani menunggang kuda. Bahkan Kaka Bila sudah berani menunggang kuda sendiri, tanpa perlu didampingi lagi. Ia sudah tahu bagaimana cara menyetop laju kuda, bagaimana belok ke sebelah kiri atau belok ke kanan. Secara harfiah memang anjuran berkuda itu, ya mengajarkan berkuda. Tapi sesungguhnya tak cuma berkuda ini yang harus dipelajari dan dikuasai. Menunggang kendaraan lain pun harus bisa. Dalam konteks kekinian, tentu naik mobil, motor, bahkan pesawat, harus pula dikuasai.

Tak ada ruginya bisa mengendarai segala macam kendaraan. Dan yang paling penting, adalah mengenalkan kekuasaan Allah SWT pada anak-anak. Bahwa setiap kendaraan, apapun itu, tidak akan mungkin bisa berjalan tanpa izin Allah SWT.

Begitu pula dengan berenang, mengenalkan anak pada air sejak diri tentu lebih bagus. Kemampuan berenang ini pun harus dikuasai agar tidak hanya keterampilan di darat saja yang dikuasai, tapi juga keterampilan di dalam air.

Sementara memanah pun tak berarti mengajarkan memanah. Memanah termasuk keterampilan olahraga, juga keamanan. Memanah bisa untuk mempertahankan diri, juga berperang. Memanah pun bisa berarti anak-anak muslim harus menguasai beberapa alat untuk mempertahankan diri. Ataupun menguasai bela diri. Ajarilah anak-anak kita ilmu bela diri: silat, karate, kungfu, yudo, dan sebagainya. Semuanya bertujuan senada, mempertahankan diri.
Tak ada yang rugi dari mengajarkan tiga keterampilan itu pada anak-anak kita. Semua bisa bermanfaat untuk kehidupan kita.(*)

1 comment:

JK said...

salam...

kang..periwayat hadits ini saya yach????...


saya nyari kog g ada yang nyantumkan perawinya..

salam