Wednesday, September 12, 2007

Enam Tahun 9-9

TIDAK terasa, saya sudah berkeluarga selama enam tahun. 9 September kemarin adalah hari ulang tahun pernikahan kami. Sebenarnya saya nyaris lupa tanggal pernikahan itu. Hanya saya jadi ingat, ketika mengedit berita rencana pernikahan putra Gubernur Jabar, Rio, yang juga pada 9 September.
"Oh iya, kok sama dengan saya yah yah tanggal nikahnya," begitu gerundelan pikiran saya.
Walau sudah ingat, tapi tetap saja pas hari H-nya saya lupa. Karena disentil Bu Eri saja, saya jadi ingat lagi. "Ayah mah memang gak pedulian, sampai gak inget," kata istri saya. Saya sempat mikir, apanya yang gak peduli. Oh, iya tanggal 9 September, tanggal keramat keluarga Mac.
"Aduh sori-sori, dari kemarin sudah inget, cuma pas harinya malah lupa. Maaf yah kita bisa ngasih apa-apa," kata saya yang dijawab istri dengan anggukan.
Saya memang tidak biasa untuk mengingat tanggal lahir, ulang tahun seseorang ataupun saya sendiri. Karena di keluarga saya, memang tidak ada tradisi untuk merayakan hari ulang tahun. Saya baru merasakan berulang tahun justru setelah menikah. Bu Eri selalu membuat kejutan dengan memberi hadiah-hadiah. Sementara saya suka lupa tanggal lahir Bu Eri. Tapi pernah juga saya buat kejutan, membeli kue tart besar saat bu eri ultah.

Saya memang bukan laki-laki romantis. Saya, kata Bu Eri, terlalu lempeng terhadap situasi dan lingkungan. Saya bilang, itulah cara saya untuk menyelamatkan diri, supaya tetap survive, saat jalan kehidupan begitu terjadl menghadang. Bagi saya, lebih baik ada satu penumpang yang selamat lalu melanjutkan perjalanan, daripada semua penumpang turut karam bersama kapal.
Dan kenyataannya, saya memang selamat. Sekolah saya sampai SMA lancar. Sementara dua orang kakak saya, harus terbanting-banting, karena terlalu menurutkan emosi. Mereka sempat tertinggal, dan selesai sekolah beberapa tahun kemudian.
Soal 9 September ini, saya juga tidak tahu bagaimana pemilihan tanggal ini menjadi hari pernikahan. Mungkin sudah dihitung sedemikian rupa oleh bapak saya. Tapi waktu itu, saya berpikir pragmatis saja. Tanggal 9 orang masih punya uang untuk pergi ke undangan. Masih termasuk bulan muda, uang belum habis. Dan 9 September terlihat keren. Woi, 9 9. Ya memang bukan tahun 1999. Tapi setidaknya gampang diingat. Kebetulan juga, Presiden SBY lahir di tanggal yang sama. Lebih gampang lagi mengingatnya. (*)

No comments: