Thursday, August 16, 2007

Masika, Ferry, dan Saya

HARI ini saya terpaksa tidak mengantar Kaka ke TK. Bahkan, saya pun terpaksa bolos les Bahasa Inggris. Pagi jam 7 saya sudah meluncur meninggalkan rumah dengan berpakaian batik. Tujuan saya, ke Hotel Bumi Kitri Cikutra.

Ya saya harus mengikuti pelantikan pengurus Majelis Sinergi Kalam (Masika) ICMI Orwil Jabar. Ini semua karena teman saya, Ferry Kurnia Rizkiansah. Dari malam, dia sudah meng-sms memberi tahu undangan pelantikan Masika.

Ferry memang terpilih menjadi Ketua Masika ICMI Jabar periode 2007-2010 dalam Mukerwil Juli lalu. Nah, ia bersama formatur lainya menyusun kepengurusan. Selasa malam, Ferry menelepon meminta kesediaan saya untuk menjadi pengurus Masika bidang
Informasi Komunikasi, bidang yang menjadi garapan saya.

Saya sempat bertanya, memang program Masika itu apa saja. Ferry bilang salah satunya ya terkait Informasi Komunikasi itu. Masika Jabar vakum selama 13 tahun. Jadi saat ini Masika Jabar harus wara wiri ke sana ke mari, publish biar namanya mengemuka.
"Dan tugas yang paling utama adalah Bangkit dan Berbuat untuk Umat," kata Ferry.

Ya sudah, saya sanggupi tawaran Ferry. Selain membantu teman yang minta tolong, ya saya pun ingin berbuat kemaslahatan untuk umat. Kok bisa Ferry menawarkan posisi kepada saya? Saya kenal Ferry sudah lama. Kami sama-sama masuk Unpad tahun 1994. Saya kuliah di Jurusan Sejarah, dia di Jurusan ilmu Pemerintahan. Dan berbeda fakultas.

Tapi kami sama-sama aktif di Senat Mahasiswa Unpad. Itu dimulai sejak menjadi panitia penerimaan mahasiswa baru (PMB) Unpad tahun 1996. Ferry, kalau tidak salah ingat, ada di bidang acara. Nah, saya kebagian di seksi acara yang membuat rundown acara Ospek mulai A sampai Z.

Ferry memang aktivis. Dia pun masuk HMI Bandung. Saya lupa, apa dia pernah jadi ketua HMI atau enggak? Kalau gak salah sih Sekretaris HMI Bandung. Lalu jadi ketua HMI Jatinangor (kalau tidak salah lagi). Sementara saya memilih berada di organisasi
internal Jurusan dan Fakultas serta Universitas.

Waktu gegap gempita reformasi 1998, Ferry berada di barisan depan garda mahasiswa Bandung. Saya berada di tengah-tengah kumpulan pendemo. Dan saya lulus lebih dulu.
Lama tak berjumpa. Tahu-tahu, saat ada rekruetmen anggota KPU Jabar, nama Ferry masuk di dalamnya. Woalah ini teman saya toh.

Nah, dari situ mulai beberapa kali bertemu lagi. Di Bandung, lalu di Sukabumi saat Pilkada Kabupaten Sukabumi. Silaturahmi intensif ya setahun terakhir ini, pascapulang umrah. Saya memang umrah bareng Ferry. Dia masih ingat waktu bertemu di
kantor Imigrasi, tidak menyangka kalau saat itu untuk umrah dan dari Biro Umrah yang sama. Kami pun makin akrab. Sampai-sampai kita main bola persahabatan antara KPU Jabar dengan Tribun FC. Jelas kita yang menang...

Mungkin karena keakraban dan silaturahmi yang terus terjalin itulah, Ferry tak sungkan meminta saya masuk Masika. "Saat selesai nyusun kepengurusan dan mau menyetorkan ke pusat, tiba-tiba saja saya ingat Kang Mahmud. Wah, ini pas masuk ke
Informasi dan Komunikasi," aku Ferry.

Jadilah saya pengurus Masika. Dilantik bersama puluhan pengurus lainnya. Dan ternyata tidak cuma saya yang jurnalis. Ada Erwin Kustiman dari PR, sama-sama di bidang Informasi, lalu Kang Fahruz Zaman, reporter Trijaya FM, yang jadi Wakil Ketua bidang Infokom. Malah ada pula Teh Ela (Eriyanti Nurmala Dewi) dari PR, yang jadi
Dewan Penasehat Masika Jabar. Ya asyik-asyik saja lah...(*)



No comments: