MINGGU (17/12). Kali ini kami tidak bepergian. Semula memang merencanakan mau ke Istana Plaza di Pasirkaliki. Kalau tidak salah ada Lomba buat anak-anak. Lomba apa yah? Masuk lorong, lompat kodok, dll. Dua hari sebelumnya sudah bilang ke Bila, kalau kita mau ke IP. Tapi, Sabtu sore, Bapak berangkat ke Magelang. Pulang kampung. Mau nyari pembantu buat di rumah, katanya. Ya, di rumah cuma berempat jadinya. Ke IP pun batal.
Akhirnya kami hanya main di rumah. Sekalian membereskan kamar dan memasang karpet baru. Karpet plastik ini mengganti karpet bulu. Bila memang alergi, jadi kata dokter semua hal yang memungkinkan terjadi alergi, seperti karpet bulu, ini harus dihindari.
Pagi-paginya, kami main dulu ke Brigif. Ini sebuah lapangan atau stadion milik Brigif 15 Kujang. Letaknya berdampingan dengan Unjani, kalau dari arah samping. Kalau mau ke Brigif, kami tinggal nerobos gang kecil, langsung ke KPAD Kebun Rumput dan masuk ke Komplek perumahan prajurit Brigif.
Brigif ini "wisata Minggu pagi". Ya sama dengan Gasibu kalau di Bandung. Ibaratnya pasar pindah. Semula hanya senam pagi biasa. Yang jualan cuma satu dua. Lama kelamaan, jumlah pedagang semakin banyak. Seluruh jalan dipadati tukang dagang. Orang pun jadi berubah niat. Tadinya untuk senam, sekarang ke Brigif untuk belanja.
Kami pun begitu. Berhubung segala macam barang yang bisa dijual ada di sini, ya kami pun belanja. Kebetulan Bu Eri pengen banget makan bubur ayam. Kami pun nongkrong dulu di Bubur Ayam Pa Ekong di pinggir utara lapang Brigif. Pa Ekong ini tukang bubur asal Jati Prapatan Cihanjuang. Waktu masih SD dan tinggal di rumah nenek, saya suka beli bubur Pa Ekong ini.
Setelah melewati stan es krimnya Mas Rikhan, Bila ingin naik kuda. Untuk naik kuda yang cuma 3.000 perak saja harus menunggu setengah jam.
Cuma ada empat kuda di lapangan ini. Semula tertib antre, tapi karena lama, akhirnya terus bergeser, paboro-boro muru kuda. 1/2 jam, baru si Emang yah yang nyetop orang lain. "Ini Bapak ini dulu, udah lama nunggu". Akhirnya...
Saya pun nyungkun. "Tiga keliling Mang". Kagok lah satu keliling mah. Soalnya gak imbang antara lama nunggu dengan satu keliling naik kuda yang tak lebih dari lima menit. Mumpung murah, cuma 9.000 perak.
Pulang dari Brigif, kita pun beres-beres kamar. Bongkar karpet, ganti dengan karpet plastik. Baru mandi jam 2-an. Karena cape, Bu Eri ketiduran. Saya sih nonton film James Bond "Casino Royale" di dvd. Itu pun gak tuntas. Lalu main game "Call of Duty", game perang dunia ke 2, sampai magrib.
Jam 7 malam, kami pun meluncur ke tempat Seafood HDL Cilaki di Cilember. Ini tempat makan langganan kita sejak zaman Bila masih di perut. Makanya sudah pada kenal dengan pegawai-pegawainya, termasuk tukang parkir. Yang sekarang ini, tukang parkir yang kedua. Yang dulu udah pindah kerja, markiran di Bank Mandiri, depan Seafood ini. Katanya sih makanan laut cukup bagus buat janin.Makanya, si Utun pun ditransfer makan Udang dan kawan-kawannya. Cuma Kaka Bila agak rewel. Dia nangis di sini. Katanya sakit gigi. Pas diperiksa, dikorek-korek, ternyata tambalan gigi yang bolong, ilang. Berarti mesti ditambal lagi.. Kasihan deh, dia gak bisa ngabisin kerang kesukaannya...
No comments:
Post a Comment