Thursday, June 25, 2015

Kisah Beletin (Ramadan di Cimahi)

 Nah, ini mah pengalaman waktu masih bocah saat bulan puasa di Cimahi. Orang Cimahi mah pasti tahu lah menara yang satu ini. Dari kejauhan, mirip-mirip Monas. Kalau ngabuburit, salah satu tempat buat sekadar ngabisin waktu, ya di deket2 menara ini. Karena menara inilah yang menyuarakan Beletin.

Apaan tuh Beletin? Beletin teh bukan berasal dari kata belet yang berarti bodoh dalam Bahasa Sunda. Beletin bukan berarti ngebodohin orang. Beletin itu bunyi sirene. Jadi dari Cibabat, saya dan kawan-kawan masa kecil dulu, berjalan kaki menyusuri pesawahan di belakang daerah Karya Bakti (sekarang itu sawah sudah berubah jadi perumahan Taman Mutiara) menuju ke lokasi Monas mini ini. 

Menara ini berada di kompleks Pusdikpal, daerah Pasir Kumeli dan Munajan. Bentuk sebenarnya dari pucuk menara ini adalah Granat, bukan Emas seperti Monas. Menara inilah yang mengeluarkan suara sirene yang bunyinya nyaring nian di saat magrib sebagai tanda buka puasa dan sebelum subuh sebagai tanda Imsak. Itulah yang disebut Beletin. 

Suara Beletin ini sering juga dijadikan penanda buka di radio-radio. Mungkin mereka merekam suara Beletin yang khas meraung-raung panjang. Kalau tidak ada rekaman beletinnya, suara penyiar pun jadi. Maka terdengarlah suara: Ngieeeeeeeeeeeeng....(*)