Sunday, February 24, 2008

23 Februari: Bu Eri dan Sewindu Tribun

SABTU, 23 Februari 2008. Adalah ulang tahun Bu Eri yang ke-32. Tentu ini hari yang membahagiakan, bagi saya khususnya. Kok? iya, karena beberapa persoalan yang menerpa, bisa selesai. Sejak Jumat, saya sudah berencana membeli kue ultah. Sore hari saya ajak Kaka ke Kartika Sari, beli Blackforest untuk ulang tahun. Tak lupa beli lilin 32. Saya sudah wanti-wanti pada Kaka. "Ka, jangan bilang ibu atau yang lainnya ya. Ini suprise, kejutan lho. Besok kan ibu ulang tahun, nah kita kasih kue ulang tahun ini besok pagi. Oke?," kata saya. Kaka sih mengangguk-angguk saja sambil tertawa ditahan. "Oh besok ibu ulang tahun yah," kata dia. Saya memang tidak membelikan kado yang lain. Bukan apa-apa. Saya bukan orang yang biasa dan bisa belanja. Jadi pilih yang gampang saja. Kue tart ulang tahun.

Sejak malam, Kaka sudah gelisah. Waktu mandi sore, dia sempat berbisik pada Mbah Uti, kalau besok Ibu ulang tahun. Mungkin Kaka tidak sabar ingin memberi kejutan untuk ibunya. Waktu Bu Eri pulang ke rumah, sebenarnya Kaka sudah tidur. Tapi dia langsung bangun, begitu dengar suara Bu Eri. Dari situ, mulai Kaka bertingkah. Sekali-kali dia melirik saya sambil menahan tawa. Saya kasih kode kedipan mata dan telunjuk di mulut, agar Kaka tidak membocorkan rencana kejutan itu. Cuma ya namanya anak-anak, waktu ngelendot manja di pangkuan ibunya, Kaka sudah tidak tahan. "Ibu, ibu, sini geura. Dikasih tahu," kata dia sambil mendekatkan mulut ke telinga Bu Eri dan matanya melihat saya. "Wah, bocor deh," pikir saya. Tak lama, Bu Eri dan Kaka masuk kamar dan tidur.

Usai salat Subuh, saya sudah bersiap keluarkan kue blackforest berlapis tart. Waktu Bu Eri masih tergolek, juga Kaka, saya bawa kue ke kamar dan menyalakan lilin. Lalu saya nyanyikan lagu "Selamat Ulang Tahun", sambil setengah berbisik. Suprised...!! Sambil setengah sadar, Bu Eri menerima ucapan selamat ulang tahun dari saya. Dan Bu Eri pun meniup lilin angka 32.

Sementara Kaka yang awalnya semangat untuk memberi kejutan, masih tidur. Baru setelah itu, saya bangunkan dia. Begitu tahu lilinnya sudah ditiup, Kaka pun minta dia yang memotong kue dan menyantapnya. Alhamdulillah, Ya Allah, atas berkah dan rahmat mu kepada kami sekeluarga. Jadikan kami keluarga yang pandai bersyukur atas segala nikmat-Mu.

Di hari dan tanggal yang sama pula. Tribun Jabar merayakan Sewindu Tribun Jabar. Tak terasa, saya sudah menjadi bagian peusahaan ini selama 8 tahun. Hal yang membahagiakan, tanpa diduga, saya didapuk jadi employee of the year 2007 kategori B. Dengan penghargaan, mendapatkan tambahan gaji 100 persen dari kenaikan gaji 10 persen. Jadi 20 persen, bos... Nuhun pisan.

Selain itu, di akhir acara, nomor undian doorprize saya, 045, ternyata muncul sebagai pemenang Grand Prize berupa Sepeda Gunung. Wah, ini lebih tak terduga lagi. Impian saya untuk ke kantor dan jalan-jalan naik sepeda akhirnya bisa kesampaian. Dan berarti, saya batal beli sepeda dari kantor secara kredit. Alhamdulillah, Engkau memberi rezeki dari tempat yang tak pernah diduga. Jadikan aku sebagai hamba-Mu yang pandai bersyukur. (*)

No comments: