Thursday, December 04, 2008

Air

AIR adalah sumber kehidupan dan menghidupkan. Air itu suci dan mensucikan, kecuali karena beberapa hal jadi tidak suci. Begitu pelajaran yang pernah saya dapat waktu mengkaji kitab fikih Safinah, waktu kecil dulu. Dan sudah menjadi pengetahuan umum, bumi ini sebagian besar dikuasai oleh air. Bahkan tubuh kita pun lebih banyak cairannya ketimbang benda padat.

Dulu, waktu belajar cara bertahan hidup di hutan (jungle survival), saya diberi tahu, tanpa makanan, manusia bisa bertahan sampai 7 hari bahkan lebih. Tapi tanpa air, manusia hanya bisa bertahan 2 hari, ya molor sedikit lah jadi 2,5 hari.

Air pula yang jadi persoalan selama seminggu terakhir ini di rumah. Rumah baru berlantai 2 itu sudah bisa dihuni, tapi tak ada air. Terpaksa untuk kebutuhan yang berkaitan dengan air, harus mengungsi "angkaribung" bawa handuk dan peralatan lainnya ke rumah kakak atau rumah warung di sebelah.

Beruntung, upaya tim pengebor untuk menuntaskan pembuatan lubang sedalam 35 meter bisa tuntas dua hari lalu. Air pun sudah mengucur melalui pipa-pipa paralon berbagai ukuran, lalu mendarat di penampung besar dari

plastik berwarna oranye. Orang menyebutnya Toren (apa begitu menulisnya?)

Kini air sudah memancur dari kran-kran di kamar mandi, tempat cuci, dapur, wastafel. Tapi bukan berarti persoalan selesai. Water heater ternyata tidak bisa jalan (jelas dong, gak punya kaki!). Maksudnya, water heater tidak berfungsi. Padahal baterai sudah diganti, regulator gas sudah dipasang. Ditilik sana tilik sini, sepertinya tidak ada yang rusak. Masa si barang baru sudah rusak?

Tapi pagi tadi ketemu penyebabnya. Ternyata posisi Toren yang disimpan di dak atas kamar mandi kurang tinggi, sehingga tekanan air tidak cukup kuat untuk memicu pemantik api di water heater. Artinya, saya punya kerjaan lagi agar shower bisa berfungsi dan anak-anak bisa mandi di pagi hari dengan nyaman. Kerjaan berarti uang, uang berarti waktu. Jadi carilah waktu, maka akan ketemu uang. Setelelah itu baru bisa bekerja, ha ha ha.(*)

No comments: